Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas |
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat 0,38% ke level 4.176,35 di penutupan sesi pertama hari ini (224/8). Di luar dugaan, volume transaksi lumayan besar hingga mencapai Rp 2,23 triliun. Asing juga masih melakukan pembelian hingga sebesar Rp 92 miliar.
Sektor perbankan dan konsumer menjadi primadona hari ini. Asing tercatat melakukan pembelian terhadap tiga emiten perbankan yaitu BBRI, BBNI dan BMRI. Selain itu lonjakan harga UNVR dan INDF juga menopang pergerakan indeks.
Analis First Asia Capital, David Nathanael Sutyanto menyebutkan beberapa faktor positif yang memacu IHSG datang dari pasar saham global. Contohnya adalah data ekonomi AS yang lebih baik dari perkiraan, keinginan China untuk meningkatkan konsumsi domestik, dan harapan atas langkah pembelian obligasi European Central Bank (ECB).
"Tadi malam di Wall Street, pasar juga menyambut positif pernyataan The Fed yang kembali memberikan sinyal untuk stimulus lanjutan (QE3)," ujar David, Kamis (23/8).
Sementara sentimen negatif yang membayangi masih seputar nasib Yunani. Pasar menanti pertemuan Perdana Menteri Yunani dengan para pemimpin zona Euro untuk mengatasi krisis utang di negara tersebut. Angka ekspor Jepang yang turun juga menekan pasar saham Asia kemarin.
Namun untuk sesi kedua, David optimistis IHSG akan bergerak menguat namun terbatas di kisaran 4.145-4.185.
"Masih tingginya minat beli asing masih akan menopang indeks. Sektor perbankan dan konsumsi masih akan menjadi pilihan untuk hari ini," ungkap David. Ia pun menyarankan investor mulai mengakumulasi beberapa saham yang berfundamental baik dan menjadi incaran investor asing.
Analis Reliance Securities Christine Natasya memprediksi IHSG akan ditutup menguat ke resistance di level 4.200. "Saham-saham komoditas diperkirakan akan terus menopang kenaikan IHSG seiring kenaikan harga minyak, cpo, jagung,dan batubara," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News