kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Metro Healthcare (CARE) masih optimistis bisa mencatatkan laba tahun ini


Jumat, 20 Maret 2020 / 21:18 WIB
Metro Healthcare (CARE) masih optimistis bisa mencatatkan laba tahun ini
ILUSTRASI. Rumah Sakit Metro Hospitals Cikupa?yang dimiliki?PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE) di Tangerang


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyebaran virus corona memang membuat pasar kurang kondusif sejak awal tahun. Meski begitu, emiten rumahsakit PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE) masih optimistis bisnisnya akan berjalan baik.

Optimisme ini tercermin dari target laba Metro Healthcare yang akan lepas dari kerugian sepanjang tahun 2019. Asal tahu saja, di tahun 2020 ini CARE berharap bisa mencatatkan laba hingga Rp 15 miliar. Padahal di tahun sebelumnya, CARE merugi hingga Rp 33 miliar karena mengakuisisi rumahsakit.

"Walaupun situasi kurang menggembirakan tetapi kami bekerja keras dengan melakukan berbagai upaya peningkatan pelayanan dan juga peningkatan kapasitas di lokasi-lokasi yang kami miliki," kata Direktur Utama CARE Henry Kembaren belum lama ini.

Baca Juga: Begini jurus Metro Healthcare (CARE) untuk tingkatkan kinerja di tahun ini

Selain itu, CARE juga berupaya memanfaatkan teknologi digital dengan menggenjot anak usahanya Metro Healthcare Technologies untuk terus mengembangkan aplikasi dalam pelayanan kesehatan secara online.

Aplikasi ini diharapkan dapat meningkatkan okupansi rumahsakit sebab masyarakat akan semakin dimudahkan dalam mengakses layanan kesehatan Metro Hospital Grup secara online. Sejauh ini, menurut Henry, tujuh rumahsakit milik Metro Healthcare Indonesia terus mencatat kenaikan okupansi. Misalnya saja rumahsakit yang berada di Cikupa memiliki tingkat okupansi 80%.

Selain menargetkan laba, CARE juga membidik kenaikan dari sisi pendapatan. Pendapatan bersih diharapkan bertumbuh hingga 31,22% menjadi Rp 221 miliar dari sebelumnya Rp 152 miliar.

Baca Juga: PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE) Resmi Melantai di Bursa

Untuk melancarkan bisnisnya, emiten rumahsakit ini mengalokasikan belanja modal hingga Rp 850 miliar. Seluruh dananya akan berasal dari penawaran umum perdana saham.

Sekadar informasi, hingga Agustus 2019 CARE mencatatkan pendapatan hingga Rp 91,15 miliar, naik 57,80% year on year (yoy) darisebelumya Rp 57,76 miliar. Akan tetapi ruginya ikut membengkak menjadi Rp 27,22 miliar dari sebelumnya Rp 16,19 miliar.

Sementara itu, aset yang dimiliki CARE hingga 31 Agustus 2019 sebesar Rp 2,41 triliun, naik dari Desember 2018 yang mencapai Rp 552,01 miliar. Untuk liabilitas CARE per Agustus 2019, tercatat Rp 2,27 triliun, an ekuitasnya tercatat Rp 2,27 triliun.

Tidak mengerem ekspansi

Jumat pekan lalu, Metro Healtcare secara resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melepas 10 miliar saham atau setara 30,07% dari jumlah modal ditempat dan disetor penuh. Lewat proses IPO itu, perusahaan yang berdiri sejak tahun 2015 itu mengantongi dana segar sekitar Rp 1,1 triliun.

Dana segar hasil IPO digunakan untuk menyuntikkan modal tambahan pada PT Metro Global Medika (MGM), entitas anak yang membawahi seluruh rumahsakit milik Metro Healthcare Indonesia.

Oleh MGM, sebesar 30% dari dana akan dialokasikan untuk PT Semesta Akasa Jayaraya (SAJ) yang merupakan entitas anak tidak langsung. Oleh SAJ dana itu mayoritas, 90% akan dimanfaatkan untuk pembangunan rumahsakit. Sisanya, 10% untuk pembelian peralatan rumahsakit.

Baca Juga: IPO, Metro Healthcare Indonesia tetapkan harga penawaran Rp 103 per saham

Asal tahu saja, rumahsakit yang rencananya terletak di Malajaya, Bandung itu diprediksi akan selesai pada tahun 2021. Rumahsakit itu akan memiliki kapasitas hingga 300 tempat tidur.

Adapun sejauh ini emiten rumahsakit itu telah memiliki tujuh rumahsakit sebelumnya dengan kapasitas tempat tidur hingga 387. Diantara tujuh rumahsakit tersebut, enam diantaranya memiliki tipe kelas C dan satu tipe kelas D. Metro Healthcare memang memiliki segmentasi pasar tertentu dengan menyediakan klasifikasi kelas C dan D.

Baca Juga: Metro Healthcare Indonesia sediakan layanan kesehatan secara online

Selain pembangunan rumahsakit, 60% dana IPO  akan disuntikkan ke enam entitas anak untuk membeli delapan bidang tanah di sekitar Jawa Barat dan Banten, seperti Karawang, Bekasi, Bogor, Subang, Sumedang, Gunung Putri, Tangerang Selatan, dan Tasikmalaya. Tanah tersebut nantinya juga akan dikembangkan untuk pembangunan rumahsakit. Akan tetapi, untuk rencananya pembangunannya baru akan berlangsung antara tahun 2024 hingga tahun 2025.

Adapun keenam entitas yang mendapat suntikan dana untuk pembelian tanah adalah PT Sejahtera Berkah Berdikari, PT Berkarya Sejahtera Gemilang, PT Putra Utama Mulia, PT Karunia Citra Indah Medika, PT Sumber Usaha Karyajaya, dan PT Bahtera Nusa Global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×