Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Tidak mengerem ekspansi
Jumat pekan lalu, Metro Healtcare secara resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melepas 10 miliar saham atau setara 30,07% dari jumlah modal ditempat dan disetor penuh. Lewat proses IPO itu, perusahaan yang berdiri sejak tahun 2015 itu mengantongi dana segar sekitar Rp 1,1 triliun.
Dana segar hasil IPO digunakan untuk menyuntikkan modal tambahan pada PT Metro Global Medika (MGM), entitas anak yang membawahi seluruh rumahsakit milik Metro Healthcare Indonesia.
Oleh MGM, sebesar 30% dari dana akan dialokasikan untuk PT Semesta Akasa Jayaraya (SAJ) yang merupakan entitas anak tidak langsung. Oleh SAJ dana itu mayoritas, 90% akan dimanfaatkan untuk pembangunan rumahsakit. Sisanya, 10% untuk pembelian peralatan rumahsakit.
Baca Juga: IPO, Metro Healthcare Indonesia tetapkan harga penawaran Rp 103 per saham
Asal tahu saja, rumahsakit yang rencananya terletak di Malajaya, Bandung itu diprediksi akan selesai pada tahun 2021. Rumahsakit itu akan memiliki kapasitas hingga 300 tempat tidur.
Adapun sejauh ini emiten rumahsakit itu telah memiliki tujuh rumahsakit sebelumnya dengan kapasitas tempat tidur hingga 387. Diantara tujuh rumahsakit tersebut, enam diantaranya memiliki tipe kelas C dan satu tipe kelas D. Metro Healthcare memang memiliki segmentasi pasar tertentu dengan menyediakan klasifikasi kelas C dan D.
Baca Juga: Metro Healthcare Indonesia sediakan layanan kesehatan secara online
Selain pembangunan rumahsakit, 60% dana IPO akan disuntikkan ke enam entitas anak untuk membeli delapan bidang tanah di sekitar Jawa Barat dan Banten, seperti Karawang, Bekasi, Bogor, Subang, Sumedang, Gunung Putri, Tangerang Selatan, dan Tasikmalaya. Tanah tersebut nantinya juga akan dikembangkan untuk pembangunan rumahsakit. Akan tetapi, untuk rencananya pembangunannya baru akan berlangsung antara tahun 2024 hingga tahun 2025.
Adapun keenam entitas yang mendapat suntikan dana untuk pembelian tanah adalah PT Sejahtera Berkah Berdikari, PT Berkarya Sejahtera Gemilang, PT Putra Utama Mulia, PT Karunia Citra Indah Medika, PT Sumber Usaha Karyajaya, dan PT Bahtera Nusa Global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News