kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Metaroid, NFT Marketplace dengan Fitur Media Sosial Pertama di Indonesia


Rabu, 12 Januari 2022 / 23:22 WIB
Metaroid, NFT Marketplace dengan Fitur Media Sosial Pertama di Indonesia
ILUSTRASI. Metaroid Social NFT Marketplace Pertama di Indonesia


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Dunia digital sedang ramai dengan NFT atau singkatan dari Non-fungible Token yang merupakan sertifikat digital untuk mengetahui keaslian suatu hasil karya di dunia maya. 

Dunia lisensi dan sertifikasi terganggu dengan munculnya NFT, sehingga setiap hal fisik atau digital dapat memiliki hak cipta dan menjadi berharga. Karena lisensi NFT dapat dilampirkan ke objek digital apa pun, itu membuka cakrawala nilai untuk objek digital terbatas di dunia maya.

Sambutan ini semakin didukung dari adanya istilah Metaverse yang menggambarkan sebuah kemajuan dalam kehidupan kita selanjutnya. Kita dapat membuat, membeli, dan menjual barang virtual dari satu platform ke platform lainnya.

Metaverse mengacu pada dunia maya yang secara terus menerus menghubungkan aspek dunia fisik dan dunia digital.

Baca Juga: Penjualan NFT Tahun 2021 Rp 357 Triliun, Apa NFT Itu?

Dari uraian di atas, hal ini semakin memperjelas bahwa saat ini sudah bukan lagi memasuki era transaksi digital saja, tapi era dimana sebuah karya digital yang dapat ditransaksikan telah dianggap memiliki nilai value yang tinggi. 

"Fungsi dari adanya NFT menunjukkan bahwa salah satu cara apresiasi karya digital untuk para pembuat karya dengan adanya lisensi autentik untuk karya digital mereka," Ujar Manager operationa Mesail Creative Hub (mchub.io), Aftah Pasha Anugrah.

Kemajuan ini disambut oleh adanya sebuah platform baru bernama Metaroid, NFT Marketplace dengan fitur media sosial pertama di Indonesia yang menjadi wadah apresiasi karya digital yang terdesentralisasi menciptakan sebuah ekosistem yang dapat menghubungkan pengguna sebagai pencari karya digital, pencipta karya digital, hingga korporat berinteraksi dan bertransaksi karya digital tersebut. 

Social interaction menjadi salah satu kunci penting di Metaroid, kreator NFT perlu membangun komunikasi dan rantai emosional agar pengguna dapat memahami nilai kreator yang terwujud dalam aset yang mana ini menjadi tujuan akhir terjadinya apresiasi karya tersebut.

Baca Juga: 3 Kripto yang Direkomendasikan Beli Bagi Investor Pemula, Apa Saja?

Interaksi sosial dalam platform ini bukan hanya bertujuan untuk mengundang audience bertransaksi, akan tetapi dapat diwujudkan ke dalam misi lainnya yang bisa menjadi sebuah aksi berdampak bagi sosial. 

Salah satu kreator sekaligus seniman ternama di dunia yaitu, Ananda Sukarlan telah mendaftarkan NFT karyanya di Metaroid yang bahkan telah terjual hampir 1 Milliar untuk sebuah aksi sosial yang digalang oleh pembelinya di marketplace Metaroid.  

Berbeda dari platform NFT lainnya, satu NFT yang dicetak di Metaroid akan dibuat menjadi sebuah folder yang terdiri dari seluruh dokumen lisensi berserta dengan karyanya.

Baca Juga: NFT dan Metaverse Masih Akan Digemari di Tahun 2022

Salah satu bentuk konkretnya ialah seperti musisi dapat dengan mudah mencetak satu album lengkap berisikan beberapa objek digitalnya dalam satu folder. Metaroid juga telah menggunakan format NFT mutakhir, yaitu 1155 yang memungkinkan sebuah aset digital beserta eksemplar otentiknya yang dapat diatur jumlahnya. 

Dengan format ini, seorang kreator dapat menghasilkan satu aset digital langka yang dapat ditransaksikan menjadi ribuan aset digital terbatas. Seperti 1 buah karya CD musik yang dapat didistribusikan menjadi berjuta-juta kopi yang masih berlisensi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×