kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan NFT Tahun 2021 Rp 357 Triliun, Apa NFT Itu?


Rabu, 12 Januari 2022 / 15:19 WIB
Penjualan NFT Tahun 2021 Rp 357 Triliun, Apa NFT Itu?
ILUSTRASI. Penjualan NFT Tahun 2021 Rp 357 Triliun, Apa NFT Itu?


Reporter: Adi Wikanto, Adrianus Octaviano | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Selain crypto currency atau uang kripto, investor banyak memburu NFT pada tahun 2021. Apa NFT itu?

NFT adalah singkatan dari Non Fungible Token. NFT adalah produk investasi turunan dari kripto.

Penjualan NFT mencapai sekitar US$ 25 miliar atau sekitar Rp 357 triliun pada tahun 2021 ketika aset kripto spekulatif meledak dalam popularitas. Meskipun, ada tanda-tanda pertumbuhan NFT melambat menjelang akhir tahun.

Berdasarkan data DappRadar, volume penjualan NFT mencapai US$ 24,9 miliar pada tahun 2021, dibandingkan dengan hanya US$ 94,9 juta pada tahun sebelumnya. DappRadar mengumpulkan data di sepuluh blockchain yang berbeda, yang digunakan untuk merekam siapa yang memiliki NFT.

“Sekitar 28,6 juta dompet memperdagangkan NFT pada tahun 2021, naik dari sekitar 545.000 pada tahun 2020,” kata DappRadar dikutip dari Reuters, Selasa (11/1).

Harga beberapa aset kripto yang mewakili barang digital seperti gambar, video, atau bahkan tanah di dunia virtual, naik begitu cepat tahun lalu sehingga spekulan terkadang 'membaliknya' untuk mendapatkan keuntungan dalam beberapa hari.

Baca Juga: Penjualan NFT Mencapai US$ 25 Miliar Sepanjang 2021

Dunia seni dengan cepat mendapatkan uang, dengan satu karya seni NFT mengambil rekor US$ 69,3 juta pada penjualan Christie pada bulan Maret, dengan kisaran harga umum adalah US$ 100 hingga US$ 1.000. Sementara itu, beberapa merek top dunia, termasuk Coca Cola dan Gucci, juga telah menjual NFT.

Harga NFT yang paling dicari sangat fluktuatif. Harga jual rata-rata gambar CryptoPunk naik dari sekitar US$ 100.000 di bulan Juli menjadi hampir US$ 500.000 di bulan November. Pada Desember turun menjadi sekitar US$ 350.000.

CryptoSlam, yang juga melacak beberapa blockchain, mengatakan total penjualan tahun 2021 adalah US$ 18,3 miliar. NonFungible.com, yang hanya melacak blockchain ethereum saja, menempatkan penjualan di 2021 mencapai US$ 15,7 miliar.

Ini berarti uang yang dihabiskan untuk NFT pada tahun 2021 kira-kira setara dengan jumlah yang dijanjikan pada COP26 untuk membantu negara-negara menghapus batubara, atau dana yang disediakan oleh Bank Dunia untuk membeli dan menyebarkan vaksin COVID-19.

Sementara beberapa orang melihat NFT sebagai masa depan kepemilikan di dunia online dengan membeli NFT sebagai mosi percaya dalam pengembangan metaverse, masih banyak orang yang bingung mengapa begitu banyak uang yang dihabiskan untuk barang-barang yang tidak secara fisik ada.

NFT adalah

Dilansir dari Kompas.com, Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, NFT adalah aset digital yang berbasis teknologi blockchain yang diperdagangkan di pasar kripto. Menurut dia, NFT menawarkan imbal hasil yang cukup baik bagi orang yang memiliki pamor yang tinggi.

Penyanyi Syahrini meluncurkan NFT pertama dengan harga 20 dollar AS.  “NFT itu masuk di bursa kripto, itu turunannya, larinya ke koin, cuma dengan harga yang lebih murah,” kata Ibrahim kepada Kompas.com, Rabu (29/12/2021).

Ibrahim mengatakan, NFT ini diprediksi akan sangat menarik di masa depan. Saat ini ada banyak platform yang memperdagangkan NFT.

Lihat saja, pasangan penyanyi Anang Hermansyah dan Ashanty juga ingin meluncurkan NFT. Produk NFT milik Anang dan Ashanty bernama ASIX

Baca Juga: Tahun 2021, Harga Uang Kripto Ini Naik Lebih Tinggi Dari Bitcoin, Bagaimana 2022?

Ibrahim bilang membentuk NFT tidak mudah, namun beberapa sudah mulai menggunakannya untuk transaksi. “Di Yogyakarta, ada perubahan teknologi yang cukup menarik, dan ini membuat turunan kripto ini akan meledak di 2 hingga 3 tahun kedepan. Misalkan, orang mau nonton bola bisa saja pakai NFT,” ujar Ibrahim.

Saat ini ragam jenis NFT banyak digunakan di berbagai industri. Misalkan industri karya seni untuk melindungi seniman dari aksi plagiarisme.

Kemudian juga ada jenis NFT untuk kepemilikan barang koleksi virtual, game berbasis blockchain, jaminan investasi, hingga fashion virtual. Adapun cara membeli NFT tak ubahnya dengan membeli kripto melalui platoform digital, pun demikian dengan cara menjual NFT.

Namun, Anda harus tetap waspada dengan platform yang Anda pilih, dengan memastikan legalitasnya. Yakni dengan memilih platform perdagangan kripto yang terdaftar di bawah pengawasan Bappebti atau Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi.

Demikianlah informasi tentang NFT, jenis dan cara jual atau beli. Ingat, NFT adalah produk investasi penuh risiko, pelajari dahulu sebelum membelinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×