Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Manajemen PT Nusantara Infrastructure (META) mengaku optimis dapat mengikuti tender proyek pembangunan jalan tol Serpong-Balaraja, yang rencananya akan mulai digelar pada bulan Juni mendatang. Corporate Secretary sekaligus Managing Director META Omar Danni Hasan mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya memfokuskan diri untuk mengejar proyek pembangunan jalan tol di ruas Serpong - Balaraja dan juga Medan - Kualanamu.
Danni menguraikan bahwa pihaknya tengah menunggu keputusan dari Kementerian Pekerjaan Umum. META sebelumnya mengaku telah menyerahkan syarat dan siap mengikuti tender dan optimistis memenangi tender tol tersebut dan sudah mengalokasikan dana sebesar Rp 5 triliun.
"Untuk tender proyek pembangunan jalan tol Medan - Kualanamu masih memerlukan waktu. Karena tender paling cepat ditawarkan pada September mendatang," kata Danni di Jakarta, Jumat (24/5).
Selain itu, META menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) 2013 ini sebesar Rp 600 miliar. Dana ini, menurut Danni digunakan untuk mendanai berbagai proyek META yang akan dilakukan tahun ini. Danni merinci Rp 235 miliar akan digunakan pihaknya untuk sektor energi dan sisanya digunakan untuk sektor listrik dan infrastruktur.
Danni menyebut, sebesar 80% dana untuk capex itu akan didapat perseroan dari pinjaman lembaga keuangan perbankan. Sementara sisanya 20% atau sebesar Rp 120 miliar didanai oleh kas internal perusahaan. "Dana dari bank lokal, kombinasi antara bank BUMN dan juga bank swasta," ucap Danni tanpa menyebut rinci bank yang akan memberikan pendanaan proyek META.
Sebagai catatan, Kementerian Pekerjaan Umum memproyeksikan tender proyek jalan tol Serpong-Balaraja sepanjang 31 kilometer. Tender akan berlangsung Mei 2013. Dus, tahap konstruksi tol ini bisa dimulai paling lambat awal 2014.
Saat ini, proses prakualifikasi telah selesai. Ada empat calon investor yang melewati tahap ini. Mereka adalah PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP); Konsorsium SP Road dan PT Prabu Persada; Konsorsium PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Astratel Nusantara, dan PT Transindo Karya Investama; serta Konsorsium PT Nusantara Infrastructure (META) dan Egys asal Korea Selatan.
Sambil mengevaluasi tahapan tender, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum membentuk Tim Pengadaan Tanah dan Panitia Pengadaan Tanah demi mempercepat proses konstruksi. BPJT juga masih menunggu penyerahan tanah dari pihak pemrakarsa proyek yakni PT Bumi Serpong Damai Tbk.
Di rencana awal, proyek Tol Serpong-Balaraja dikerjakan tiga tahap. Tapi proyek ini bisa fleksibel, sesuai rencana investor yang memenangi tender. Proyek tol menjadi satu tahap juga dimungkinkan. Beberapa calon investor menyatakan siap untuk menggarap proyek tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News