Reporter: Sofyan Nur Hidayat | Editor: Asnil Amri
MAKASSAR. Emiten pengelola jalan tol PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) menargetkan bisnis barunya di bidang menara telekomunikasi bisa menjadi penyumbang pendapatan terbesar kedua bagi perusahaan.
Maklum, prospek bisnis menara telekomunikasi diyakini terus tumbuh seiring dengan pesatnya bisnis di sektor telekomunikasi. Hal ini disampaikan oleh Deden Rochmawaty, General Manager Corporate Affairs META saat media gathering akhir pekan lalu.
Deden mengatakan, melalui anak perusahaannya, PT Telekom Infranusantara (TI), META akan memasuki ke bisnis menara dengan mengakuisisi saham mayoritas PT Tara Cell Intrabuana (TowerCo) akhir tahun ini.
AkuisisiĀ senilai Rp 598 miliar itu ditargetkan selesai Januari 2014. Jika bisnis menara ini sudah beroperasi, maka hasilnya bisa diraup perseroan mulai tahun depan. "Harapannya bisa menjadi penyumbang pendapatan terbesar kedua setelah bisnis jalan tol," kata Deden.
Saat ini, META memiliki empat pilar bisnis utama, yaitu jalan tol, jasa pelabuhan, jasa pengelolaan air bersih dan jasa energi berupa pembangunan dan pengelolaan pembangkit listrik.
Sampai saat ini, jalan tol masih menjadi kontribusi pendapatan terbesar bagi perusahaan dengan portsi 70%. Sedangkan sisanya, sebanyak 30% berasal dari bisnis jasa pelabuhan dan jasa pengelolaan air bersih.
Sedangkan bisnis jasa energi masih dalam tahap konstruksi dan belum menyumbangkan pendapatan. Per 30 September 2013, META meraih pendapatan Rp 220,24 miliar naik 10,36% year on year (yoy) dari Rp 199,56 miliar. Sedangkan laba bersihnya mencapai Rp 97,24 miliar naik 310,47% yoy dari Rp 23,69 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News