Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Secara year to date (ytd) hingga perdagangan Jumat (10/1), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,39%. Sebaliknya, indeks LQ45 justru naik 0,35% dan indeks IDX30 tumbuh 0,37%.
Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengatakan, penurunan IHSG disebabkan oleh mayoritas sektor di dalamnya yang juga melemah.
Baca Juga: Analis prediksi IHSG bisa tembus 6.800 hingga akhir tahun 2020
"Hanya sektor barang konsumsi dan pertambangan yang menopang IHSG, serta keuangan dan aneka industri yang cukup membantu mengurangi pelemahan," ucap dia saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (10/1).
Sebaliknya, indeks LQ45 dan IDX30 diuntungkan karena banyak diisi oleh saham-saham dari empat sektor yang menahan penurunan IHSG.
Jika dirinci, lima saham dengan kenaikan tertinggi dalam indeks IDX30 adalah PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) yang melesat 12,92% ytd ke Rp 12.675 per saham, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang naik 9,11% ytd ke Rp 58.100, PT PP (PTPP) naik 6,58% ytd ke Rp 1.700.
Baca Juga: Bisnis layanan Apple News telah capai 100 juta pengguna aktif
Kemudian, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) tumbuh 6,57% ytd ke 2.270, dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik 5,99% ytd ke Rp 885.
Sementara itu, untuk indeks LQ45, dari 21 saham yang mencatatkan kenaikan, mayoritasnya juga berasal dari sektor tambang, barang konsumsi, dan keuangan. Lima saham yang naik paling tinggi adalah ITMG, GGRM, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PTPP.
Ke depannya, Hendriko memprediksi, saham-saham dari sektor yang menopang kenaikan indeks-indeks tersebut masih bisa tumbuh lagi. Untuk itu, ia menyarankan investor untuk mencermati sektor pertambangan dan barang konsumsi.
"Untuk tambang, kenaikannya masih berada dalam tahap awal. Akan tetapi, sektor barang konsumsi seperti GGRM dan HMSP sudah dalam tahap menengah karena tiga hari terakhir naik tinggi,," ungkap dia.
Ia menyarankan investor untuk buy saham ANTM, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan potensi kenaikan sebesar 10%.
Baca Juga: Tahun 2020, target produksi batubara 550 juta ton, DMO sebanyak 155 juta ton
Analis Panin Sekuritas William Hartanto juga merekomendasikan investor untuk mengoleksi saham pertambangan, rokok, serta poultry. Ia memperkirakan masih ada potensi upside 10%.
"Untuk sektor poultry, culling program untuk membatasi kelebihan stok ayam dapat memicu kenaikan harga jual. Jadi, ini akan jadi sentimen positif," kata William.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News