Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lelang surat utang negara (SUN) yang digelar oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Selasa (3/8), sukses mendapatkan penawaran tertinggi di tahun ini.
Jumlah penawaran yang masuk pada lelang SUN hari ini mencapai Rp 107,78 triliun. Jumlah ini melampaui rekor jumlah penawaran terbanyak 2021 yang terjadi di awal tahun dengan mencapai Rp 97,17 triliun. Di lelang SUN sebelumnya jumlah penawaran mencapai Rp 95,55 triliun.
Head of Fixed Income BNI Fayadri menilai minat investor terhadap obligasi pemerintah Indonesia masih sangat tinggi. Fayadri melihat peningkatan penawaran pada beberapa lelang disebabkan oleh dukungan likuiditas dan makin meredanya isu kebijakan tapering di Amerika Serikat (AS).
“Kuatnya dukungan likuiditas dari investor dalam negeri sangat membantu stabilitas pasar obligasi kita saat ini, baik pada pasar perdana (lelang) maupun pada perdagangan sekunder,” kata Fayadri kepada Kontan.co.id, Selasa (3/8).
Baca Juga: Kinerja obligasi korporasi jadi jawara dalam tujuh bulan terakhir
Dia juga melihat, penurunan kepemilikan asing sebesar Rp 11,53 triliun di akhir Juli dibandingkan dengan posisi per akhir Juni tidak menimbulkan gejolak pada pasar obligasi Indonesia. “Total penawaran pada pelaksanaan lelang terus mencatatkan rekor tertinggi dan harga obligasi di pasar sekunder pun terus mengalami kenaikan,” ujar Fayadri.
Semakin jelasnya arah kebijakan bank sentral AS yang belum akan melakukan tapering membuat US Treasury terus menguat. Ini juga memberikan dampak pada pasar obligasi global, termasuk pasar obligasi dalam negeri.
Di lelang hari ini, tiga seri SUN yang baru diterbitkan pada lelang 6 Juli 2021, yaitu FR0090, FR0091, dan FR0092 menjadi seri yang terfavorit di kalangan investor. Tiga seri ini mendapatkan penawaran tertinggi.
Baca Juga: Likuiditas berlimpah, lelang SUN Selasa (3/8) diramal ramai peminat