Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Tiga penjamin pelaksana emisi Initial Public Offering (IPO) PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) masih mencari alternatif untuk memulihkan kondisi keuangan perseroan yang jeblok sepanjang kuartal pertama 2011. Ketiga perusahaan sekuritas tersebut adalah Bahana Securities, Danareksa Sekuritas dan Mandiri Sekuritas.
"Yang jelas tidak ada suntikan dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Alternatifnya apa saja, itu yang masih dicari," ujar Deputi Bidang Usaha Jasa BUMN Parikesit Suprapto, Kamis, (26/5).
Mengacu pada laporan keuangan kuartal pertama yang diserahkan ke Bursa Efek Indonesia, ketiga sekuritas tersebut merugi akibat penjualan portofolio efek. Bahana mencatatkan kerugian portofolio efek Rp 215,07 miliar. Di pos yang sama, Danareksa Sekuritas mencatatkan kerugian Rp 219,48 miliar, sedangkan Mandiri Sekuritas merugi Rp 91,53 miliar.
Parikesit mengungkapkan, saat ini ketiga sekuritas pelat merah tersebut tengah menggodok proposal menyangkut peningkatan kinerja keuangan masing-masing. Selama proses tersebut berjalan, Parikesit menegaskan tak ada satupun dari sekuritas tersebut yang melepas saham GIAA.
"Mudah-mudahan proposalnya dalam waktu dekat selesai. Tapi dari ketiganya belum ada yang melepas saham Garuda," tandas Parikesit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News