kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski kinerja tumbuh, analis sarankan wait and see saham INDF dan ICBP


Senin, 23 Maret 2020 / 18:43 WIB
Meski kinerja tumbuh, analis sarankan wait and see saham INDF dan ICBP
ILUSTRASI. Analis menyarankan wait and see saham INDF dan ICBP meski kinerja dua emiten itu tumbuh di 2019.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kondisi perlambatan ekonomi akibat penyebaran virus corona (Covid-19) ini, sektor barang konsumsi atau consumer goods masih menarik karena menjadi salah satu sektor yang defensif.

Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas mencontohkan PT Indofood CBP Sukses Makmut Tbk (ICBP) dan induk perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Sukarno melihat, kedua emiten ini masih memiliki prospek yang cukup baik.

Baca Juga: Kinerja memuaskan, ini rekomendasi analis untuk saham INDF dan ICBP

“Mengingat fundamentalnya cukup bagus dan secara histori mampu menjaga stabilitas dari sisi kinerjanya,” katanya pada Kontan.co.id, Senin (23/3).

Sebagai informasi, selama 2019 kedua emiten itu masih mencatatkan kinerja yang positif. INDF mengantongi pendapatan sebesar Rp 76,59 triliun atau tumbuh 4% dari pendapatan pada 2018 senilai Rp 73,39 triliun. Adapun laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan pada entitas induk meningkat sebesar 18% menjadi Rp 4,91 triliun dari tahun 2018 sebesar Rp 4,17 triliun.

ICBP juga mencatatkan pertumbuhan penjualan neto konsolidasi sebesar 10% dari semula sebesar Rp 38,41 triliun di tahun 2018 menjadi sebesar Rp 42,30 triliun di sepanjang tahun 2019 lalu.

ICBP mengantongi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih tumbuh 10% menjadi Rp 5,04 triliun di sepanjang tahun 2019.

Menurut Sukarno, guna mempertahankan kinerja ICBP dan INDF bisa terus melakukan strategi dalam memperkuat brand dan terus memperluas jaringan distribusi. Selain itu, ICBP dan INDF juga dapat melakukan efisiensi sehingga dapat tercipta kinerja yang lebih baik lagi.

“Di kondisi saat ini, pastinya saya yakin keduanya mampu menjaga kestabilan ketersediaan stok dalam periode tiga bulan ke depan,” tambahnya.

Meski begitu, Sukarno menyarankan investor untuk wait and see lantaran kondisi market masih berada di tengah tren penurunan. Bagi investor jangka panjang, sudah bisa mulai melakukan aksi beli.

Pada penutupan perdagangan Senin (23/3), harga saham ICBP turun 6,96% ke level Rp 8.350 per saham. Sementara harga saham INDF melemah 6,96% ke level Rp 5.350 per saham.

Baca Juga: Laba di 2019 tumbuh 18%, Anthoni Salim: Indofood terus tingkatkan daya saing

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×