kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Meski IHSG fluktuatif, IPO masih dilirik


Senin, 05 Agustus 2013 / 15:24 WIB
Meski IHSG fluktuatif, IPO masih dilirik
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi keuangan menggunakan mobile banking di Jakarta. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejak awal Juni 2013 sampai dengan perdagangan akhir pekan lalu bergerak fluktuatif. Meski begitu, pasar saham masih berpotensi memberikan keuntungan bagi perusahaan yang ingin mendapatkan dana segar untuk menunjang ekspansi bisnisnya.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), terdapat 24 emiten yang melakukan pencatatan saham perdana di sepanjang tahun ini dengan total emisi senilai Rp 12,79 triliun.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI Hoesen, mengatakan ada delapan calon emiten yang tengah memproses izin pelaksanaan IPO yakni PT Puradelta Lestari, PT Sido Muncul, PT Grand Kartech, PT Arita Prima, PT Bank Indeks Selindo, PT Link Net, PT Siloam International Hospital dan PT Andira Agro.

Di sisi lain, ada tiga emiten yang menunda untuk melaksanakan IPO, yaitu PT Ekasari Lorena Transport, PT Bank Muamalat Tbk dan juga Batavia. Dengan demikian, jika ditotal, ada 11 calon emiten yang akan melakukan IPO. Ini berarti secara keseluruhan mencapai 35 emiten yang melakukan pencatatan perdana sahamnya di BEI di 2013.

"Jika jumlah emiten baru ada 50 perusahaan, berarti harus mencari 15 perusahaan lagi yang akan melakukan IPO. Ini tentu bisa menciptakan sudut pandang yang baru mengenai pasar saham," kata Hoesen.

Hoesen mengaku optimistis pasar modal masih menjadi tempat pilihan investor untuk mendapatkan pendanaan. Terlebih dengan situasi dan kondisi saat ini di mana tingkat suku bunga perbankan tinggi akibat kenaikan BI rate. Dia menilai, IPO bisa menjadi cara jitu dalam memperoleh pendapatan.

"Menunggu pasar kembali positif, sulit untuk diperkirakan. Sedangkan rencana ekspansi perusahaan kan harus jalan terus. Maka itu, semua tergantung perhitungan bisnis dari setiap emiten itu sendiri," kata Hoesen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×