kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Meski Harga CPO Turun, Penjualan SGRO Naik 43%


Selasa, 03 Februari 2009 / 08:20 WIB


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Perusahaan perkebunan PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) boleh lega menutup tahun 2008. Meski harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) cenderung turun sejak pertengahan 2008, SGRO masih mampu meraih total pendapatan 2008 lumayan mengkilap.

Total penjualan SGRO tahun lalu mencapai Rp 2,288 triliun, naik sekitar 43% dari penjualan 2007. Tahun 2007, SGRO masih membukukan penjualan Rp 1,598 triliun.

Tapi, SGRO belum membuka perolehan laba bersih 2008. Sebagai gambaran, laba bersih SGRO sampai kuartal ketiga 2008 mencapai Rp 399,53 miliar, melampaui perolehan total laba bersih 2007 yang mencapai Rp 215,08 miliar.

Penjualan minyak sawit tercatat masih menjadi penyumbang terbesar pendapatan SGRO tahun lalu. "Penjualan minyak sawit mencapai Rp 1,932 triliun," ungkap Sekretaris Perusahaan SGRO Budianto Tjuatja kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin kemarin (2/2). Ini sama saja 84,44% dari total penjualan.

Pendapatan SGRO yang lain berasal dari penjualan inti sawit, bibit kelapa sawit, serta dari karet. SGRO meraih Rp 253,72 miliar dari penjualan inti sawit, Rp 95,51 miliar dari penjualan bibit sawit, serta mengantongi dari Rp 6,24 miliar penjualan karet.

Tahun lalu, total produksi minyak sawit SGRO mencapai 265.468 ton. Adapun produksi inti sawit sebanyak 70.622 ton, volume produksi karet 483 ton, dan produksi bibit mencapai 22,735 juta bibit.

Sampoerna Agro saat ini memiliki lahan kebun seluas 90.055 hektare. Kebun di Sumatera seluas 70.614 hektare, sedangkan di Kalimantan mencapai 19.441 hektare. SGRO memang hanya mempunyai lokasi perkebunan di dua lokasi tersebut.

Dari luas kebun tersebut, kebun sawit SGRO menghasilkan tandan buah segar (TBS) mencapai total 1,23 juta. Kebun yang terhampar di Sumatera menghasilkan TBS 1,079 juta ton, sedangkan kebun SGRO di Kalimantan menghasilkan buah sawit segar sekitar 150.950 ton.

Budianto menambahkan rata-rata harga jual minyak sawit 2008 adalah Rp 6.730 per kilogram. Harga jual rata-rata inti sawit Rp 3.564 per kilogram, dan rata-rata harga jual bibit sawit Rp 5.182 per biji. Adapun harga jual rata-rata karet Rp 12.925 per kilogram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×