kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski cetak laba, SRSN tak akan bagikan dividen


Rabu, 27 April 2011 / 00:08 WIB
ILUSTRASI. The God of High School


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Meski membukukan laba bersih di tahun lalu, PT Indo Acidatama Tbk (SRSN) berencana tidak akan membagikan dividen untuk tahun ini. Laba bersih SRSN tahun lalu mencapai Rp 9,8 miliar.

Menurut Budhi Meoljono, Presiden Direktur SRSN, laba bersih tahun lalu akan digunakan untuk menutupi akumulasi kerugian yang masih tersisa sebesar Rp 9,9 miliar. "Selain itu kami masih terfokus untuk meningkatkan kinerja perusahaan," kata Budhi.

Sebenarnya, laba bersih SRSN tahun mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun 2009, laba bersih SRSN mencapai Rp 25,3 miliar. Selain laba bersih jumlah penjualan tahun lalu juga menciut dibanding tahun sebelumnya. Tahun lalu, penjualan SRSN hanya mencapai Rp 342,8 miliar sebelumnya mencapai Rp 352,5 miliar.

Lukas Yoyok Nurcahya, Direktur SRSN mengatakan, salah satu merosotnya kinerja keuangan mereka adalah tingginya beban pokok yang harus ditanggung. "Naiknya harga bahan baku, ditambah beban cukai yang juga naik," kata Lukas.

Harga bahan baku untuk membuat etanol, atau tets tebu, saat ini mencapai Rp 1.900 per Kg. Sementara normalnya kata Budhi, sekitar Rp 750 per Kg. Diperkirakan pertengahan tahun ini harga tets tebu bisa turun hingga 1.500 per Kg.

Sebagai gambaran, Lukas menjelaskan kalau harga bahan baku itu memiliki kontribusi hingga 80% terhadap beban pokok. Semua bahan baku itu menurut Budhi berasal dari dalam negeri.

Selain tidak akan membagikan dividen, SRSN juga tidak berencana untuk melakukan belanja modal atau Capital Expenditure (Capex) yang sifatnya investasi. "Belanja modal tetap ada tapi untuk maintenance saja," kata Budhi. Nilai yang dianggarkan untuk itu sebesar Rp 5 miliar.

Budhi juga bilang, dengan asumsi harga bahan baku tahun ini akan tinggi, maka beban perusahaannya akan sedikit berkurang. Sehingga Budhi merasa optimistis kalau tahun ini pihaknya memproyeksikan laba bersih yang bisa diraih mencapai Rp 34 miliar.

Sedang untuk penjualan tahun ini diproyeksikan bisa mencapai Rp 357 miliar. Untuk menggenjot penjualan tahun ini Budhi mengatakan pihaknya akan lebih berorientasi kepada peningkatan kualitas, bukan kuantitas.

Budhi beralasan, dengan harga bahan baku saat ini masih tinggi pihaknya tidak akan memaksimalkan kapasitas produksi. Volume produksi SRSN sekarang sebesar 110 KL per hari. "Saat ini volume produksi kami hanya 80% dibanding total capacity," jelas Budhi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×