Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mencetak kenaikan pendapatan yang cukup signifikan sepanjang tahun 2023. Meski begitu, perolehan laba MDKA justru merosot, bahkan berbalik membukukan kerugian.
MDKA meraup pendapatan usaha sebesar US$ 1,70 miliar pada tahun 2023. Melonjak 96,21% dibandingkan capaian tahun 2022 yang kala itu mencapai US$ 869,87 juta.
Dalam keterbukaan informasi yang rilis Rabu (27/3) malam, peningkatan pendapatan yang signifikan sekitar US$ 837 juta didorong oleh operasi nikel selama setahun penuh.
Pertumbuhan pendapatan didukung oleh rekor produksi sebesar 65.117 ton Nickel Pig Iron (NPI) dan 30.333 ton nikel dalam nikel matte. Hasil ini sejalan dengan peningkatan kapasitas tambahan smelter Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dan akuisisi fasilitas konversi nikel matter bermutu tinggi.
Baca Juga: Kilau Emas Bikin Emiten Bersinar
Meski pendapatan usaha melejit, namun beban pokok pendapatan MDKA melompat lebih tinggi. Melonjak 121,36% secara tahunan (Year on Year/YoY) dari US$ 705,22 juta menjadi US$ 1,56 miliar sepanjang tahun lalu.
Merujuk keterbukaan informasi MDKA, peningkatan beban pokok pendapatan mencerminkan profil produksi NPI yang semakin besar. Menyusul commissioning smelter Zhao Hui Nickel (ZHN) dan akuisisi 60% kepemilikan Huaneng Metal Industry (HNMI) nickel matte converter.
Dengan hasil itu, perusahaan tambang yang terafiliasi dengan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) dan Garibaldi "Boy' Thohir ini mengantongi laba kotor senilai US$ 145,67 juta pada tahun 2023. Merosot 11,52% dibandingkan US$ 164,65 juta pada tahun 2022.
Setelah dijumlah dengan beban umum dan administrasi sebesar US$ 48,93 juta, MDKA meraup laba usaha senilai US$ 96,74 juta pada 2023. Turun 13,3% dibandingkan laba usaha US$ 111,58 juta pada 2022.
Dari pos lainnya, pendapatan keuangan MDKA melejit 643,22% secara YoY menjadi US$ 11,52 juta. Tapi, beban keuangan bersih MDKA terkerek naik 81,25% (YoY) menjadi US$ 78,72 juta dan berbalik membukukan beban pendapatan lain-lain sebanyak US$ 17,20 juta.
MDKA pun mengantongi laba sebelum pajak penghasilan senilai US$ 12,33 juta, turun 86,29% secara YoY. Pada periode yang sama, beban pajak penghasilan MDKA menurun 73,41% secara YoY menjadi US$ 6,67 juta.
Sehingga MDKA membukukan laba tahun berjalan senilai US$ 5,66 juta pada tahun buku 2023. Hasil ini mencerminkan penurunan sebanyak 91,27% dibandingkan laba tahun berjalan 2022 yang kala itu mencapai US$ 64,84 juta.
Dari jumlah tersebut, MDKA mencatatkan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 20,65 juta. Berbalik dari posisi laba bersih US$ 58,42 juta pada tahun 2022.
Di sisi lain, pada laporan tahun buku 2023, MDKA membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali senilai US$ 26,32 juta. Melejit 309,96% dibandingkan posisi US$ 6,42 juta pada tahun buku 2022.
Dengan hasil ini, MDKA berbalik menderita rugi per saham dasar sebesar US$ 0,0009 pada tahun 2023. Sebagai perbandingan, pada tahun buku 2022 MDKA mencetak laba per saham dasar senilai US$ 0,0025.
Baca Juga: Merdeka Copper (MDKA) Bakal Menggelar Private Placement Bulan Ini
Hingga 31 Desember 2023, MDKA memiliki jumlah aset senilai US$ 4,96 miliar. Jumlah liabilitas MDKA sebesar US$ 2,2 miliar dengan jumlah ekuitas sebanyak US$ 2,76 miliar.
MDKA memiliki kas dan setara kas pada akhir periode sebesar US$ 518,7 juta, naik 16,85% dibandingkan posisi tahun sebelumnya. Saat ini harga MDKA sedang berada di level Rp 2.270 per saham, usai mengalami penurunan 0,87% pada perdagangan kemarin (27/3).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News