kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menyambut hasil rapat RDG BI, simak pergerakan IHSG pekan ini


Senin, 24 Mei 2021 / 04:45 WIB
Menyambut hasil rapat RDG BI, simak pergerakan IHSG pekan ini


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) akan digelar pada Senin dan Selasa 24-25 Mei 2021. Analis memproyeksikan, BI tetap mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI 7DRRR) atau suku bunga acuan di level saat ini. 

Asal tahu saja, suku bunga acuan dipertahankan di level 3,50% pada RDG BI bulan lalu. Adapun tersebut sudah dipertahankan sejak Februari 2021. Sebelumnya, pada Januari 2021 suku bunga acuan berada di level 3,75%. 

Analis Phillip Sekuritas Indonesia Anugerah Zamzami Nasr mengungkapkan, BI tidak akan memangkas suku bunga acuan karena masih akan fokus menjaga kestabilan mata uang rupiah. Oleh karena BI masih mempertahankan level tersebut, maka tidak akan ada dampak yang signifikan terhadap pergerakan IHSG pekan depan.  IHSG berpotensi bergerak melemah menguji MA 200-nya di 5.720 hingga level support selanjutnya di 5.688 dan level resistance  di 5.850. 

Adapun pelaku pasar cenderung mencermati pandangan BI mengenai prospek pemulihan ke depan. Mengingat, kasus Covid-19 kembali meningkat dan lockdown di terapkan di beberapa negara. Selain itu, pelaku pasar juga akan mencermati data minyak EIA, jobless claim Amerika Serikat (AS), serta perkembangan yield obligasi AS. 

Baca Juga: Harga komoditas naik, ini rekomendasi untuk saham-saham berbasis komoditas

Lebih lanjut diungkapkan, BI sebenarnya masih memiliki ruang untuk memangkas suku bunga acuan. Akan tetapi, langkah tersebut akan memancing outflow dan mendorong volatilitas rupiah. Di samping itu BI ingin menjaga yield differential yang menarik.

Adapun menurut Zamzami, BI juga sulit mengambil opsi pemangkasan itu di sisa tahun ini. Sebab, siklus  pelonggaran moneter di berbagai bank sentral sudah mendekati proses akhir, mengingat pemulihan yang semakin baik. Menurutnya, pembicaraan saat ini cenderung soal waktu yang tepat bank-bank sentral mulai menaikkan suku bunga.

"Ekspektasi, tidak ada penurunan suku bunga hingga akhir tahun dan bisa expect kenaikan suku bunga tahun depan," ujar dia kepada Kontan.co.id, Jumat (21/5). Adapun penurunan suku bunga acuan bisa saja terjadi, apabila ada  kebutuhan mendorong moneter, seperti pertumbuhan yang lambat atau terjadi lockdown

Baca Juga: IHSG turun 2,78% dalam sepekan, kapitalisasi pasar tinggal Rp 6.832,58 triliun




TERBARU

[X]
×