kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menurut analis, rasio utang EXCL melebihi industri


Kamis, 13 Maret 2014 / 13:59 WIB
Menurut analis, rasio utang EXCL melebihi industri
ILUSTRASI. Kendaraan militer Korea Utara pada parade peringatan 75 tahun berdirinya Partai Buruh Korea, 10 Oktober 2020.


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT XL Axiata baru saja menambah utang US$ 200 juta. EXCL mendapatkan masing-masing US$ 100 juta dari 2 bank asing yakni United Overseas Bank Limited dan The bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. Bila kurs Rp 11.387, berarti utang ini sebesar Rp 2,27 triliun.

"Tenor yang diberikan yakni 3 tahun setelah tanggal penarikan," sebut Murni Nurdini, Sekretaris Korporasi EXCL, dalam keterbukaan informasi di BEI hari ini, Kamis, (13/3).

Secara keseluruhan, dari awal tahun ini, EXCL sudah menambah utang baru senilai US$ 1,01 miliar. Sekadar informasi saja, di akhir tahun 2013 lalu, liabilitas EXCL tercatat sebesar Rp 24,97 triliun.

Di situ, ekuitasnya Rp 15,3 triliun. Kemudian, aset EXCL tercatat Rp 40,27 triliun. Berarti, rasio utang terhadap modal atau Debt to Equity Ratio (DER) EXCL tercatat 1,63 kali. Lalu rasio utang terhadap aset atau Debt to Asset Ratio (DAR) 0,62 kali.

Berdasarkan perhitungan KONTAN, liabilitas EXCL bisa mencapai Rp 36,87 triliun dengan adanya tambahan utang baru sebesar Rp 11,9 triliun di kuartal pertama ini. Sehingga, DER EXCL bisa meninggi hingga 2,4 kali. Kemudian, DAR-nya bahkan bisa mencapai 0,91 kali.

Analis Batavia Prosperindo Sekuritas Arandi Nugraha menilai, dengan mengakuisisi Axis, DER dan DAR EXCL memang bisa meningkat dalam jangka pendek. Malah, angkanya bisa melebihi rata-rata industri.

Ia melihat, DER industri telekomunikasi pada akhir 2013 yakni 1,09 kali. Kemudian, DAR EXCL pun jauh melebihi rata-rata industri yang berada di posisi 0,42 kali.

Menurut Arandi, terdapat 2 hal yang harus diperhatikan oleh EXCL dalam meraih pinjaman. Pertama, EXCL mesti mampu menutup pinjaman nantinya. Kedua, EXCL harus melakukan lindung nilai atau hedging untuk pinjaman dalam bentuk dollar AS.

Pasalnya, ekonomi dunia belum terlalu stabil. Asing pun masih mungkin untuk mengambil kembali dananya di bursa. Lalu jika Rupiah melemah, tentunya akan merugikan EXCL sendiri.

Meski begitu, Arandi melihat prospek cerah peleburan XL-Axis dalam jangka panjang. Pasalnya, EXCL mendapatkan spektrum yang relatif lebih murah dibanding membeli dengan harga satuan. Ke depannya, Arandi melihat bahwa ini adalah tentang bagaimana EXCL bisa memaksimalkan spektrum Axis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×