Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Rupiah masih rentan terkoreksi pada Kamis (4/6) besok. Rupiah bisa melemah menunggu data tenaga kerja Amerika Serikat yang akan dirilis pada akhir pekan nanti.
Hari ini Rabu (3/6), di pasar spot, posisi rupiah terkoreksi 0,15% ketimbang hari sebelumnya menjadi level Rp 13.230. Sebaliknya, kurs tengah rupiah Bank Indonesia menguat 0,25% dari 13.230 menjadi level 13.196 per dollar AS.
Putu Agus Pransuamitra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menjelaskan, pelemahan rupiah disebabkan oleh faktor luar negeri. Faktor luar negeri tersebut adalah aksi Amerika Serikat yang akan merilis data tenaga kerja ADP Non-Farm Employment Change pada Rabu (3/6) malam. Para analisis memproyeksikan data tersebut akan membaik dari semula 169.000 orang pada bulan sebelumnya menjadi 198.000 jiwa di Mei 2015.
Ia mengingatkan, informasi yang akan dirilis tersebut hanya mencakup sebagian dari data tenaga kerja AS. Rencananya di akhir pekan, pihak negeri Paman Sam tersebut akan meluncurkan seluruh data sektor ketenagakerjaan. Sehingga, Putu memproyeksikan rupiah akan kembali melemah tapi tidak terlalu signifikan.
"Kemungkinan data bagus maka pasar mengantisipasi dengan dollar menguat duluan. Pergerakan rupiah sangat bergantung data hari ini, kemungkinan bisa melemah tapi terbatas karena rupiah sudah cukup tinggi," ujar Putu. Menurutnya, gerakan antisipasi tersebut sudah terlihat dalam kurun empat hari terakhir di mana rupiah bergerak dalam kisaran 13.150-13270.
Trian Fathria, Research and Analyst divisi Treasury PT Bank Negara Indonesia (BNI) menduga, Kamis (3/6) rupiah akan kembali terkoreksi akibat rilisnya data tenaga kerja AS yang akan berimbas pada menguatnya dollar. Sehingga, rupiah akan terbebani di pasar global.
Kamis (4/6), prediksi Trian, rupiah bergerak di 13.150-13.230. Prediksi Putu, rupiah melenggang dalam rentang 13.120-13.300.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News