Reporter: Benedictus Bina Naratama | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan kembali dibuka melemah awal pekan ini. Jumat (28/5), IHSG terkoreksi 0,4% di 5.216,32. Selama sepekan IHSG melemah 1,86%.
Analis Sinarmas Sekuritas, Eddy Wijaya mengatakan, IHSG terkoreksi karena data inflasi diperkirakan di 5,72% year-on-year. Selain itu, rupiah terhadap dollar AS juga mewarnai perlemahan IHSG. Jumat (28/5) rupiah menyentuh Rp 13.223 per dollar AS. "Rupiah yang melemah masih menjadi pemicu IHSG koreksi," ujar dia.
Sedangkan sentimen dari luar negeri, PDB Amerika pada kuartal I-2015 akan lebih rendah dari kuartal sebelumnya. PDB diproyeksi di 0,2% dari kuartal sebelumnya 2,2%.
Analis Sucorinvest Central Gani, Achmad Yaki Yamani menambahkan, kekhawatiran The Fed akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat turut mendorong IHSG melemah karena data ekonomi AS yang mulai membaik. Salah satunya adalah data penghasilan sektor manufaktur di Amerika.
"Ketidakpastian bailout utang Yunani juga masih mempengaruhi IHSG. Yunani berpotensi default," ujar Yaki. Eddy memprediksikan, IHSG akan bergerak melemah di 5.203-5.240. Sedangkan Yaki memperkirakan, koreksi di 5.165-5.295.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News