Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga crude palm oil (CPO) pada 2020 menjadi angin segar bagi PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI). Setelah sempat mencatatkan kinerja kurang baik pada tahun lalu, AALI diprediksi akan mencatatkan kinerja yang lebih optimal seiring prospek CPO yang semakin baik.
Analis NH Korindo Sekuritas Meilki Darmawan melihat prospek AALI pada tahun ini berpotensi melaju positif. Sentimen utamanya berasal dari kenaikan harga CPO yang terus mengalami perbaikan setelah sempat jatuh pada akhir 2019.
Baca Juga: Bursa Saham Longsor, Kapitalisasi Emiten Big Caps Ambrol
“AALI berpotensi melampaui kinerja di 2019 karena dari sisi pendapatan terdorong oleh harga CPO. Tercatat harga CPO sudah naik sekitar 9% sepanjang November 2019 hingga Januari 2020,” ujar Meilki ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (10/1).
Lebih lanjut, Meilki menghitung pada tahun ini harga CPO bisa bergerak di rentang MYR 2,600/mt - MYR3,400/mt. Kenaikan harga ini juga bisa terjadi imbas dari India yang memboikot impor CPO Malaysia. Dengan demikian, ada potensi India mengalihkan impornya ke Indonesia dan berimbas meningkatkan harga CPO itu sendiri.
Sementara itu, analis Lotus Andalan Sekuritas Sharlita Malik dalam risetnya pada 16 Desember 2019 menuliskan prospek AALI akan terdorong seiring dengan kebijakan B30 dari pemerintah. Program B30 dinilai berpeluang meningkatkan konsumsi CPO domestik.
Baca Juga: Market cap tergerus, begini prospek saham-saham big cap menurut analis
“Kami estimasikan konsumsi B30 di Indonesia untuk 2020 mencapai 6,5 juta KL atau naik 4% secara year on year (yoy). Dengan proyek B30, diharapkan bisa menggantikan ekspor CPO ke Uni Eropa yang dihentikan seiring dengan kebijakan REDII di 2020,” tulis Sharlita dalam risetnya.