kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,12   2,37   0.26%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menimbang Aset Kripto yang Paling Menarik untuk Tahun 2022


Jumat, 07 Januari 2022 / 19:18 WIB
Menimbang Aset Kripto yang Paling Menarik untuk Tahun 2022
ILUSTRASI. Ilustrasi aset kripto. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gala menjadi aset kripto dengan kinerja paling apik sepanjang 2021. Melengkapi pada tiga besar, terdapat Axie Infinity (AXY) dan The Sandbox (SAND). Menariknya, tiga kripto tersebut justru tidak memiliki kapitalisasi yang besar.

Tiga aset kripto dengan kapitalisasi terbesar, yakni Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dan Binance Coin (BNB) justru tertinggal jauh kinerjanya. 

No Aset Kripto 31-Des-2020 31-Des-2021 Perubahan
1 Gala (GALA) 0,0014 0,46 32.757,14%
2 Axie Infinity (AXY) 0,54 93,3 17.177,78%
3 The Sandbox (SAND) 0,04 5,85 14.525,00%
4 Terra (LUNA) 0,65 85,47 13.049,23%
5 Solana (SOL) 1,51 170,3 11.178,15%
6 Binance Coin (BNB) 38,14 518,06 1.258,31%
7 Ethereum (ETH) 734,01 3.757,25 411,88%
8 Bitcoin (BTC) 26.997 47.683,37 76,62%

Sumber: Coinmarketcap

Memasuki 2022, Co-founder CryptoWatch dan Pengelola Channel Duit Pintar Christopher Tahir menyangsikan kelima kripto dengan kinerja terbaik pada 2021 tersebut bisa mengukir kinerja yang sama atau bahkan lebih baik. 

Baca Juga: Hype NFT dan Metaverse di Industri Kripto Masih Akan Berlanjut pada Tahun Ini

Salah satu penyebabnya adalah tahun 2022 yang diproyeksikan membawa Bitcoin kembali memasuki “crypto winter”.

Crypto winter adalah kondisi yang terjadi ketika nilai aset kripto mengalami penurunan drastis di bawah nilai tren bullish normal. Hal ini umumnya terjadi ketika periode bull run telah terjadi lalu terdapat sentimen negatif. 
Sepanjang 2021, industri kripto memang mengalami periode bull run seiring beberapa aset kripto berhasil menembus level all time high.

“Jika Bitcoin tahun ini benar memasuki crypto winter, maka aset kripto lainnya juga akan ikut tertekan. Belum lagi ketika para developer tidak berhasil merealisasikan janji mereka, maka tekanan terhadap aset tersebut bisa semakin besar,” jelas Christopher kepada Kontan.co.id, Jumat (1/7).

Sementara CEO Triv Gabriel Rey mengungkapkan, pada tahun ini, secara outlook, industri kripto dihadapkan pada dua sentimen yang bisa jadi katalis negatif. Pertama, pelaksanaan tapering dan kenaikan suku bunga acuan AS karena akan menentukan likuiditas global. Kedua, kebijakan Amerika Serikat soal stable coin yang rencananya akan memperketat aturannya.

“Tether saat ini kan tidak transparan, jadi ketika aturan itu diperketat bisa membahayakan Tether. Masalahnya, karena mayoritas likuiditas di industri kripto itu menggunakan Tether, pengetatan aturan tersebut bisa jadi ancaman,” kata Gabriel kepada Kontan.co.id, Jumat (7/1).

Dari beberapa aset kripto di atas, Gabriel menjagokan BNB sebagai salah satu yang prospektif di tahun ini. Alasannya adalah BNB punya nilai use and case yang cukup solid. Ia menjelaskan, transaksi aset kripto sangat membutuhkan keberadaan exchange dan ekosistemnya. Dalam hal ini, Binance sebagai salah satu exchange terbesar di dunia banyak digunakan oleh para investor kripto untuk transaksi.

Dalam setiap transaksi tersebut, BNB digunakan sebagai alat pembayaran. Terlebih lagi, melalui jaringan BSC, Binance bisa memberikan solusi atas fee yang mahal pada jaringan Ethereum. Alhasil, BNB dengan berbagai kegunaannya, menjadikannya sebagai alt coin yang paling menarik dan prospektif, setidaknya menurut Gabriel.

“Ada pepatah, ketika ada fenomena menambang emas, yang paling diuntungkan adalah yang jual alat tambangnya. Nah, BNB kurang lebih serupa dengan pepatah tersebut, alhasil kinerjanya ke depan masih akan tetap oke,” imbuh Gabriel. 

Baca Juga: Indodax Optimistis Membernya Bisa Tumbuh 35% Menjadi 6,5 Juta pada 2022

Namun, di luar BNB, Gabriel menyebut Bitcoin masih tetap jadi aset kripto yang paling menarik. Dengan fundamental yang solid, jadi pilihan para investor institusional, serta sebagai mother of asset kripto, Bitcoin tetap layak jadi pilihan.

Sementara Christopher menjagokan Bitcoin dan Ethereum sebagai aset kripto yang prospektif di tahun 2022. Keduanya dipilih karena mempunyai likuiditas yang lebih besar dan juga dari sisi ekosistemnya sudah jauh lebih matang ketimbang kripto lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×