Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi
Dalam periode separuh pertama 2023, SGER membukukan lonjakan kinerja yang cukup signifikan. Pendapatan bersih SGER melejit 69,86% secara tahunan menjadi Rp 6,03 triliun. SGER meraih laba bersih sebesar Rp 611,65 miliar atau meningkat 28,45% dibandingkan capaian semester I-2022.
SGER berupaya menjaga tren pertumbuhan kinerja tersebut. Cendrasuri mengungkapkan SGER ingin pertumbuhan laba bersih setidaknya bisa terjaga di level 10% dan pendapatan antara 10%-20% dibandingkan capaian tahun 2022.
Direktur Utama Sumber Global Energy Welly Thomas menambahkan, dengan mempertimbangkan kondisi pasar dan harga komoditas batubara, SGER memproyeksikan volume penjualan yang konservatif pada tahun ini. Targetnya tidak jauh berbeda dari tahun lalu, yakni sekitar 8 juta ton.
Dengan perbaikan pasar di semester II-2023, Welly optimistis target tersebut bisa tercapai. Apalagi realisasi penjualan pada semester I-2023 sudah mencapai 5 juta ton. Welly menegaskan, SGER pun masih gencar memburu kontrak-kontrak baru.
SGER sedang menyasar beberapa negara di Asia Tenggara. Dari Malaysia, SGER membidik kontrak sekitar 300.000 ton. Lalu dari Vietnam mengincar tender hingga 3 juta ton batubara.
"Kami juga coba masuk lagi ke Filipina. Sudah ada spot penjualan, tapi kami coba untuk mendapatkan yang long term," tandas Welly.
Sekadar mengingatkan, harga saham SGER sudah melaju kencang dalam dua bulan terakhir. Jika dihitung sejak awal tahun 2023 (year to date), SGER sudah melejit 233,85%. Pada perdagangan Rabu (27/9), SGER ditutup turun 3,12% ke posisi Rp 2.170 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News