kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menilik prospek saham-saham syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII)


Senin, 11 Januari 2021 / 06:40 WIB
Menilik prospek saham-saham syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII)


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham syariah memiliki prospek yang menarik di tahun ini. Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengungkapkan, hal tersebut seiring dengan pemulihan ekonomi dunia.

Indeks yang berbasis syariah yakni Indeks Jakarta Islamic Index (JII) bahkan mengalami kenaikan 5,81% dari awal tahun 2021 atau lebih besar daripada penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik 4,66% dan indeks LQ45 yang tumbuh 4,75% ytd.

Hendriko mengungkapkan, JII mengalami penguatan lebih tinggi karena kenaikan sektor mining yang memiliki bobot lebih kecil pada IHSG, namun cukup signifikan pada JII.

Saham-saham dengan kenaikan tertinggin dari indeks tersebut yakni PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) dengan kenaikan 34,37%, kemudian PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) denngan penguatan 30,96%, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dengan kenaikan 27,45%, disusul oleh PT Kimia Farma Tbk (KAEF) yang meroket 26,47%.

Baca Juga: IHSG berpotensi menguat, cermati 6 saham ini pada Senin (11/1)

Selanjutnya, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) mengalami pertumbuhan 19,90%, PT PP Tbk (PTPP) yang tumbuh 12,60% dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) yang ,menguat hingga 11,84%.

“Selain itu saham-saham seperti TKIM, KAEF, PTPP, dan INKP juga memiliki bobot yang lebih besar pada JII ketimbang IHSG. Sehingga, kenaikan saham-saham tersebut memberikan impact yang lebih signifikan pada JII daripada IHSG,” jelasnya, Minggu (10/1).

Ia melanjutkan, saham pertambangan seperti ANTM dan INCO mengalami penguatan terimbas adanya sentiimenrally harga komoditas nikel serta potensi permintaan nikel yang besar di masa depan sebagai bahan baku baterai listrik untuk electric vehicle (EV) serta bahan energi terbarukan.

Sementara itu, saham farmasi pelat merah yakni KAEF terangkan oleh sentimen distribusi vaksin Covid-19. Adapun saham terdorong oleh katalis Sovereign wealth fund (SWF) terimbas sentimen Sovereign wealth fund (SWF) dan penggarapan proyek di Kawasan Industri Batang. “Sedangkan TKIM dan INKP terimbas sentimen kenaikan harga pulp,” tambahnya.

Baca Juga: IHSG diprediksi melanjutkan penguatan esok hari, saham-saham ini bisa dicermati

Menurut Hendriko, sektor yang menarik dari indeks JII adalah sektor metal mining terkait sentiment rally komoditas nikel, serta potensi demand yang besar untuk EV, dan sektor property, dan juga tambang emas.

Secara teknikal, Hendriko merekomendasikan pelaku pasar untuk dapat mengakumulasi saham ASII dengan target awal di Rp 6.700 - Rp 7.000 dan saham SCMA dengan target harga Rp 2.550-Rp 2.570.
 

Selanjutnya: IDX SMC liquid menguat 7,99% sejak awal tahun, ini saham-saham pilihan analis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×