kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IDX SMC liquid menguat 7,99% sejak awal tahun, ini saham-saham pilihan analis


Minggu, 10 Januari 2021 / 17:48 WIB
IDX SMC liquid menguat 7,99% sejak awal tahun, ini saham-saham pilihan analis
ILUSTRASI. Karyawan melintas di dekat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (8/1/2021).


Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Indeks IDX SMC Liquid mencatatkan peningkatan paling signifikan sejak awal tahun 2021. Mengutip data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) IDX SMC Liquid terkerek hingga 7,99%, tertinggi dibandingkan indeks lainnya di bursa.

Asal tahu saja, IDX SMC Liquid merupakan indeks yang mengukur kinerja harga dari saham-saham dengan likuiditas tinggi yang memiliki kapitalisasi pasar kecil dan menengah.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, terkereknya saham-saham berkapitalisasi kecil dan menengah itu terdorong faktor fraksi harga. Saham-saham tersebut memiliki rata-rata harga rendah, sehingga sangat sensitif terhadap perubahan harga.

"Perubahan harga sedikit saja akan membuat persentase yang lumayan tinggi," jelas William ketika dihubungi Kontan.co.id, Minggu (10/1).

Baca Juga: IHSG melesat, saham-saham ini paling banyak dikoleksi asing dalam sepekan

Lebih lanjut ia mengungkapkan, secara teknikal saham-saham berkapitalisasi pasar jumbo atau big cap sedang konsolidasi. Sehingga, small cap yang uptrend menjadi lebih menarik bagi sebagian besar investor ritel yang memanfaatkan analisis teknikal.

Ke depannya, William mengamati pergerakan harga saham-saham berkapitalisasi kecil dan menengah masih memiliki potensi menguat selama volume perdagangan masih tinggi. Ini menandakan minat pelaku pasar yang besar, sehingga potensi upside masih ada.

Di sisi lain, Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengungkapkan, kenaikan indeks SMC Liquid tidak terlepas dari  beragam sentimen positif yang mewarnai pasar. Misalnya, pemulihan pertumbuhan secara global di tahun ini. Adapun sentimen ini terdorong oleh ketersediaan vaksin yang efektif serta herapeutic treatments di tahun 2021.

Selain itu, ada juga peran berbagai negara dalam melaksanakan kebijakan stimulus fiskal maupun moneter dalam rangka penanggulangan Covid-19. Faktor lainnya dari global, pelaku pasar memperhatikan hubungan antara China dan Amerika Serikat (AS) di bawah pemerintahan Joe Biden.

Dari domestik, pelaku pasar cenderung mengamati sentimen terkait implementasi Omnibus Law Cipta Kerja. Adapun bangkitnya kinerja ekonomi Indonesia pada tahun 2021 juga menjadi sentimen penopang.

Baca Juga: Saat IHSG menguat, saham-saham ini banyak diobral asing dalam sepekan




TERBARU

[X]
×