kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menilik Prospek Saham Produsen CPO di Tengah Kenaikan Harga CPO


Senin, 17 Januari 2022 / 07:00 WIB
Menilik Prospek Saham Produsen CPO di Tengah Kenaikan Harga CPO


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Handoyo .

Axel mempertahankan rekomendasi buy untuk AALI dan LSIP karena valuasi saat ini memperlihatkan potensi upside yang atraktif. Meskipun begitu, LSIP lebih disukai karena merupakan pemain di pasar domestik sehingga tidak terkena pajak ekspor dan lebih stabil di tengah dinamika global.

Wafi juga mengunggulkan AALI dan LSIP. AALI dipilih karena memiliki kapitalisasi pasar paling besar serta porsi ekspor yang besar. Sementara LSIP dipilih karena mempunyai balance sheet paling bersih serta jika laporan keuangan 2021 sesuai prediksi, maka LSIP berpotensi memberikan yield dividen paling tinggi dalam lima tahun terakhir.

REKOMENDASI KECIL

Seiring dengan pemulihan ekonomi global yang terus berlanjut, permintaan CPO dari India dan China diprediksi akan semakin membaik. AALI akan diuntungkan dalam kondisi ini karena memiliki paparan yang besar atas dua negara tersebut. Sebanyak 54% dari total CPO AALI diekspor ke India dan 75% dari total produk refinery diekspor ke China.

Axel Leonardo, Sinarmas Sekuritas
Buy AALI dengan target harga Rp 13.200

LSIP memiliki jangkauan yang kuat terhadap pasar domestik, menyumbang lebih dari 90% terhadap penjualannya. Seiring dengan pemulihan ekonomi, permintaan CPO untuk segmen makanan diyakini akan terus tumbuh. Terlebih lagi, pemerintah melarang penjualan minyak goreng curah mulai Januari 2022 sehingga hal ini berpotensi meningkatkan penjualan minyak goreng kemasan. Pihak berelasi LSIP, yakni PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) menjual minyak goreng kemasan. Mengingat pemasukan dari SIMP menyumbang lebih dari 70% pendapatan LSIP, berbagai katalis positif di atas diyakini bakal meningkatkan pendapatan LSIP.

Axel Leonardo, Sinarmas Sekuritas
Buy LSIP dengan target harga Rp 1.600

Perkebunan DSNG telah berkembang lebih dari 25% dalam lima tahun terakhir. Rata-rata pohonnya juga masih berada di profil usia muda. Dengan demikian, DSNG memiliki hasil yang unggul dengan proyeksi CAGR produksi CPO sebesar 6% selama 2020-2023. DSNG juga menjadi emiten perkebunan yang paling menerapkan ESG.

Fernaldy Tanoko, CGS-CIMB Sekuritas
Buy DSNG dengan target harga Rp 1.250

Saat ini, TAPG merupakan produsen CPO terbesar kedua yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dari segi kapitalisasi pasar dan ketiga terbesar berdasarkan luas perkebunan.  Profil perkebunan yang muda, silsilah pemegang saham yang kuat, serta komitmen untuk meningkatkan praktik berkelanjutannya membuat TAPG atraktif. Proyeksi CAGR produksi CPO TAPG adalah sebesar 7% selama 2021-2023.

Fernaldy Tanoko, CGS-CIMB Sekuritas
Buy TAPG dengan target harga Rp 1.110

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×