kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengukur Prospek Investasi dan Target BEI di Waran Terstruktur


Jumat, 03 Februari 2023 / 05:47 WIB
Mengukur Prospek Investasi dan Target BEI di Waran Terstruktur
ILUSTRASI. BEI menargetkan kontribusi dari waran terstruktur bisa mencapai 2%-5% terhadap rata-rata nilai transaksi harian tahun 2026.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis waran terstruktur dapat menarik animo pelaku pasar. BEI pun mematok target kontribusi dari waran terstruktur bisa mencapai 2%-5% terhadap rata-rata nilai transaksi harian bursa pada tahun 2026.

Direktur Utama BEI Iman Rachman mengungkapkan, saat ini kontribusi waran terstruktur terhadap transaksi di pasar modal memang masih mini. Hal itu lantaran umur waran terstruktur yang belum lama, baru diluncurkan pada 19 September 2022.

Iman optimistis transaksi waran terstruktur akan terus tumbuh. Hal ini akan sejalan dengan penambahan seri baru dan jumlah anggota bursa (AB) yang menjadi penerbit.

"Waran terstruktur baru launching empat bulan. Kami terus berupaya agar investor teredukasi, juga semakin banyak AB yang menerbitkan," ungkap Iman dalam acara yang berlangsung di SCBD, Kamis (2/2).

Baca Juga: Maybank Sekuritas akan Luncurkan 8 Seri Waran Terstruktur, Bidik Dana Rp 60 Triliun

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy menyoroti, minat investor pada waran terstruktur terbilang tinggi. Semakin banyak AB yang menerbitkan waran terstruktur, maka likuiditas dan transaksinya akan semakin menarik.

Kondisi itu telah terjadi di beberapa negara tetangga. "Seperti di Thailand, Singapura, dan Malaysia, transaksi waran terstruktur cukup tinggi, bahkan bisa berkontribusi lebih dari 5% dari total nilai transaksi bursa. Kita juga akan menuju ke sana," kata Irwan.

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengakui hingga saat ini anggota bursa (AB) masih selektif untuk menerbitkan waran terstruktur. Agar bisa menjadi penerbit, AB pun perlu memenuhi kecukupan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) serta memiliki kapasitas dan keahlian sebagai liquidity provider.

Selama ini, perdagangan waran terstruktur baru dilakukan oleh satu penerbit, yakni PT RHB Sekuritas. Penerbit baru pun telah muncul, yakni PT Maybank Sekuritas Indonesia yang sudah memulai masa penawaran pada 2-6 Februari 2023.

Baca Juga: Maybank Tawarkan 8 Seri Waran Terstruktur, Rasio Konversi Lebih Rendah Dibanding RHB

Tanggal pencatatan waran terstruktur Maybank Sekuritas dijadwalkan pada 13 Februari 2023. "Agar lebih banyak lagi seri, kami harapkan setelah ini ada lagi AB yang bisa menerbitkan waran terstruktur," kata Jeffrey. 

Merujuk prospektus, Maybank Sekuritas akan menerbitkan waran terstruktur dengan jumlah maksimal Rp 60 triliun selama periode penerbitan, yang dimulai dari 31 Januari 2023 sampai dengan 31 Januari 2025.

Waran terstruktur yang diterbitkan berjenis call-european style dengan underlying saham konstituen indeks IDX30. Untuk tahap awal ini, Maybank Sekuritas menawarkan delapan seri waran terstruktur.

Saham yang menjadi underlying terdiri dari PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).

Baca Juga: RHB Tawarkan Lagi Dua Waran Terstruktur

Prospek Waran Terstruktur

Head Sales & Marketing Equity Derivative RHB Sekuritas Steinly Atmanagara menyambut positif kehadiran Maybank Sekuritas sebagai penerbit waran terstruktur. Semakin banyak seri yang diterbitkan, akan berdampak positif untuk menarik minat pelaku pasar.

"Investor menjadi memiliki pilihan yang lebih beragam dalam memaksimalkan portofolio trading mereka, juga bisa melakukan komparasi sehingga membuat pasar semakin menarik," kata Steinly saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (2/2).

Saat ini, RHB Sekuritas sudah menerbitkan 15 seri waran terstruktur. Steinly bilang, pihaknya akan terus menambah seri baru hingga seluruh saham di IDX30 memiliki waran terstrukturnya.

Bahkan, satu saham underlying bisa memiliki beberapa waran terstruktur. Dus, RHB Sekuritas memasang target untuk bisa menerbitkan 30 seri waran terstruktur pada tahun ini. 

Supaya transaksi lebih optimal, RHB Sekuritas akan menggandeng Mirae Asset Sekuritas untuk pemasaran perdana. "Jadi di tranche berikutnya, Mirae akan jadi agen penjual. Artinya nasabah Mirae bisa membeli saat waran terstruktur initial offering," terang Steinly.

Baca Juga: Dua Waran Terstruktur Baru RHB Sekuritas Lebih Agresif, Underlyingnya BUKA dan TINS

Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya menimpali, dengan semakin banyak seri dan penerbit, maka investor akan lebih terfasilitasi untuk memilih produk investasinya. Cheril pun melihat waran terstruktur mendapat sambutan positif dari pasar.

Hal itu tampak dari nilai transaksi waran terstruktur per 2022 yang telah mencapai 1,36% dari rata-rata nilai transaksi harian bursa. Padahal, waran terstruktur baru hadir selama tiga bulan dari satu penerbit saja.

Cheril membandingkan dengan Malaysia yang rata-rata transaksi harian waran terstruktur sekitar 2,5%, meski sudah rilis lebih lama dari Indonesia. "Artinya respons investor sangat baik terhadap waran terstruktur di Indonesia," terangnya.

Baca Juga: Pemain dan Seri Waran Terstruktur Bakal Bertambah di Tahun Ini

Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengingatkan, investasi di waran terstruktur membutuhkan pengetahuan yang lebih dalam agar investor dapat menerima manfaat secara optimal. Karakteristik investor pun menjadi faktor penting.

"Tipe investor berbeda-beda. Ada yang menyukai pergerakan volatile guna mendapatkan return dengan cepat, walau dengan risiko yang meningkat. Waran terstruktur dapat memfasilitasi hal ini," ujar Wawan.

Meski memiliki underlying saham yang sama, imbuh Wawan, prospek setiap seri waran terstruktur akan berbeda-beda. Parameternya adalah harga penawaran, harga pelaksanaan, rasio konversi dan periode jatuh tempo yang berbeda.

"Artinya bisa saja sama-sama waran terstruktur BBCA misalnya, tetapi karena strike price dan jangkanya berbeda, maka pergerakannya juga akan berbeda," tandas Wawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×