Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli
Seperti, mengubah pola transaksi dari yang sebelumnya untuk jangka pendek menjadi jangka panjang. Dengan begitu, maka investor berarti membutuhkan saham-saham yang memiliki fundamental yang oke dan secara valuasi jangka panjang yang memiliki potensial upside.
“Sehingga baik saham saham, big cap, mid cap, maupun small cap, semua memiliki potensi yang sama asalkan harus dilihat kedua faktor tadi,” ujarnya pada Kontan, Minggu (8/3).
Baca Juga: China hingga Amerika Serikat gelontorkan dana jumbo untuk melawan corona
Ia menambahkan, meski di tengah kondisi volatilitas IHSG yang masih tinggi serta situasi dan kondisi global yang kian tidak pasti, hal ini dapat memberikan kesempatan kepada pelaku pasar untuk sedikit tenang tapi tetap memiliki saham-saham yang baik dari sisi fundamental dan valuasi.
Selain itu, ia menilai, dalam memilih saham second liner, investor pun perlu memperhatikan sector bisnisnya. Ia menjagokan saham-saham seperti PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Bank Permata Tbk (BNLI), Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT XL Axiata Tbk (EXCL), dan PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO).
Baca Juga: Saham Merdeka Copper Gold (MDKA) menguat paling tinggi, simak saran analis
Menurutnya, saham-saham tersebut memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu menengah hingga jangka panjang. Nah, untuk sektor kesehatan, sektor ini bakal kena sentimen positif dari Pemerintah yang masih akan fokus terhadap sektor kesehatan.
“Infrastrukture dan sektor perbankan masih akan menjadi primadona. Oleh sebab itu saham dari sektor ini seperti BNLI, MIKA, SILO masih menarik untuk dikoleksi,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News