kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengukur Laju Pakuwon Jati (PWON) di Segmen Komersial dan Properti


Selasa, 22 Februari 2022 / 20:12 WIB
Mengukur Laju Pakuwon Jati (PWON) di Segmen Komersial dan Properti
ILUSTRASI. Pengunjung beraktivitas di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Rabu (9/9/2020). Mengukur Laju Pakuwon Jati (PWON) di Segmen Komersial dan Properti.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Tren pemulihan ekonomi yang dibarengi dengan kucuran insentif dari pemerintah telah mendongkrak bisnis properti. Sejumlah emiten besar pun mampu mencetak pertumbuhan dan melampaui target marketing sales pada tahun lalu, termasuk bagi PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).

PWON meraih marketing sales senilai Rp 1,43 triliun pada tahun 2021. Angka itu menggambarkan pertumbuhan sebanyak 43% secara tahunan, dan lebih tinggi 2% dari yang ditargetkan.

Manajemen PWON pun optimistis kenaikan penjualan properti bisa berlanjut di sepanjang tahun 2022.  PWON menargetkan pendapatan pra-penjualan alias marketing sales bisa meningkat 28,57% menjadi Rp 1,8 triliun di tahun ini.

Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei menilai target pertumbuhan PWON itu memungkinkan untuk dicapai, apalagi dengan adanya perpanjangan insentif properti. Peluang untuk meningkatkan penjualan juga terbuka bagi pengembang properti lainnya, terutama bagi yang lebih banyak memiliki produk rumah tapak.

Baca Juga: Ini Saham-Saham IDX Value30 yang Masih Murah

PWON pun mempunyai keunggulan untuk menggarap pasar properti yang terus berkembang di wilayah Surabaya. 

"Mengingat cadangan lahan terbesarnya ada di sana, dibandingkan di Jakarta yang harus bersaing dengan berbagai pemain properti lainnya. Selain itu PWON juga telah ekspansi ke wilayah Bekasi, yang diharapkan bisa mendorong pertumbuhan," kata Jono kepada Kontan.co.id, Selasa (22/2).

Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto menambahkan, segmen pusat perbelanjaan (mal) juga memiliki kontribusi pendapatan yang signifikan, yakni sekitar 36%. Pelonggaran pembatasan mobilitas (PPKM) membuat traffic mal melesat hingga lebih dari 80% dari kapasitas normal sebelum pandemi covid-19.

Baca Juga: Memilih Saham Non Bluechips Menarik

"Tentunya ini akan menjadi katalis positif bagi PWON apalagi jika tingkat okupansi mal juga dapat pulih seperti sebelum covid," kata Pandhu.

Namun, hal ini juga berarti bahwa kinerja pendapatan berulang PWON masih bergantung pada penanganan pandemi covid-19 dan longgar atau ketatnya aturan PPKM. Secara umum, Pandhu memandang bahwa kenaikan target marketing sales menjadi Rp 1,8 triliun pada tahun ini menunjukkan keyakinan manajemen PWON terhadap pertumbuhan di sektor properti.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×