kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Mengukur kemampuan Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) kalau buyback saham


Selasa, 10 Maret 2020 / 18:00 WIB
Mengukur kemampuan Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) kalau buyback saham
ILUSTRASI. Aktifitas ekspor kendaraan melalui PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC), Jakarta (5/2). Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia ( Gaikindo) mencatat realisasi ekspor mobil buatan Indonesia selama 2019 mengalami kenaikan 25 persen dibandingkan


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) menyambut baik relaksasi buyback saham yang diberikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Investor Relation IPCC Reza Priyambada mengatakan, rencana buyback telah menjadi pembicaraan di lingkungan internal Indonesia Kendaraan Terminal sejalan dengan harga saham yang terus mengalami penurunan.

Baca Juga: Indonesia Kendaraan Terminal (IPPC) kaji rencana buyback setelah sahamnya anjlok

"Penurunan saham ini tidak mencerminkan fundamental yang ada," jelas Reza kepada Kontan, Selasa (10/3). 

Dia menambahkan, per hari ini kondisi price earning ratio (PER) perusahaan tercatat 3,98 kali. Sedangkan bila dibandingkan PER rata-rata industri sebanyak 16 kali, maka harga saham IPCC berada jauh di bawah. 

"Artinya kalau mengacu ke PE industri yang 16 kali maka bisa Rp 1.300, ini dengan level industri," jelas dia. 

Baca Juga: Perusahaan Gas Negara (PGAS) akan optimalkan penggunaan gas bumi untuk transportasi

Namun, Reza menegaskan buyback hanya merupakan salah satu opsi. Pasalnya hingga saat ini manajemen masih melakukan kajian mulai dari manajemen risiko, kajian hukum dan aspek pelaksanaan. 

"Selain buyback, pilihannya ada pendekatan ke investor retail untuk menjangkau mereka. Jadi yang sebelumnya pemegang saham kita korporasi bisa bergeser ke ritel," imbuh dia. 

Apabila melakukan buyback, Reza mengatakan perusahaan masih dalam kondisi berkecukupan. Pada kuartal III-2019, kas dan setara kas IPCC tercatat Rp 420 miliar. Dari jumlah tersebut perusahaan menggunakan sebesar Rp 200 miliar - Rp 250 miliar untuk anggaran belanja modal (capex).

Baca Juga: Memicu banjir, proyek kereta cepat JKT-BDG disetop mulai hari ini

Dus, IPCC masih memiliki kas bebas yang bisa digunakan untuk buyback sebesar Rp 50 miliar - Rp 75 miliar.

"Dengan asumsi harga hari ini, itu bisa buyback 230 juta saham. Ini setara 12,65% dari keseluruhan jumlah saham yang beredar di masyarakat," jelas dia.

Adapun, pada periode kuartal III-2019 IPCC membukukan pendapatan Rp 359,52 miliar, turun dari posisi kuartal III-2018 yang tercatat sebesar Rp 383,8 miliar. Penurunan tersebut juga membuat laba bersih IPCC turun dari Rp 146,64 miliar menjadi Rp 111,36 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×