Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sukses menguat tipis pada perdagangan awal pekan ini, pergerakan rupiah esok (8/9), justru diprediksi koreksi tipis. Adapun sentimen yang bakal mendominasi pergerakan besok datang dari eksternal.
Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Senin (7/9) kurs rupiah tercatat menguat tipis 0,07% ke Rp 14.740 per dolar Amerika Serikat (AS). Sementara itu, pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau Jisdor, rupiah menguat 38 poin atau 0,25% ke level Rp 14.754 per dolar AS dibandingkan perdagangan hari sebelumnya Rp 14.792 per dolar AS.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, rupiah berpotensi melemah tipis dengan mempertimbangkan satu bulan non deliverable forward (NDF) rupiah yang saat ini bergerak di kisaran Rp 14.800 per dolar AS.
Baca Juga: Tertekan dari segala arah, dolar AS bisa melanjutkan pelemahan
Adapun penguatan mata uang Garuda hari ini (7/9) bersamaan mata uang Asia lain, yang mengikuti penguatan mata uang yuan Tiongkok terhadap dolar AS. Yuan menguat setelah rilis data neraca perdagangan per Agustus yang tercatat lebih baik dari perkiraan. "Meskipun demikian, penguatan rupiah cenderung terbatas seiring tensi antara AS dan Tiongkok yang masih terjadi hingga saat ini," kata Josua.
Selain itu, penguatan rupiah pada perdagangan Senin (7/9) juga ditopang oleh rilis data cadangan devisa Indonesia per Agustus yang kembali naik sebesar US$ 1,9 miliar menjadi US$ 137 miliar. Ditambah lagi, volume perdagangan hari ini cenderung tipis mempertimbangkan libur nasional pada sesi perdagangan AS.
"Oleh sebab itu, USDIDR diperkirakan masih akan bergerak di level Rp 14.700-Rp 14.800 per dolar AS," pungkas Josua.
Selanjutnya: Kurs rupiah berpotensi menguat terbatas pada Selasa (8/9)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News