Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan ini terus mengalami koreksi, kecuali pada penutupan perdagangan Jumat (20/3). Pada penutupan perdagangan Jumat, IHSG berhasil menghijau 2,18% ke level 4.194,944 Namun, selama sepekan, IHSG menyusut hingga 14,52%.
Hans Kwee, Direktur Anugerah Mega Investama mengatakan, pasar saham Indonesia ditutup menguat pada perdagangan Jumat, merespons positifnya pasar global dan regional.
Baca Juga: IHSG rebound 2,18% ke 4.194,944, 10 saham ini diborong investor asing, Jumat (20/3)
Pada akhir pekan, bursa Eropa berhasil bangkit dari tekanan, merespons positif kebijakan bank sentral Inggris untuk mengatasi dampak virus corona (Covid-19). Bank Sentral Inggris mengumumkan pemotongan suku bunga dan meningkatkan program pembelian obligasi.
Sebelumnya, European Central Bank (ECB) juga mengumumkan mengenai Pandemic Emergency Purchase Programme serta akan menggunakan dana senilai € 750 miliar untuk membeli sekuritas demi mendukung ekonomi Eropa.
Selain itu, kata Hans, Gedung Putih pun tengah berupaya mendapatkan persetujuan paket stimulus senilai antara US$ 850 miliar hingga lebih dari US$ 1 triliun.
“Hal ini didukung anggota parlemen di Capitol Hill untuk memberikan bantuan kepada individu dan UKM, serta menopang maskapai penerbangan. Tetapi peket ini belum jelas kapan disahkan,” ujar Hans dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan, Sabtu (21/3).
Selanjutnya, kebijakan darurat The Fed memangkas suku bunga acuan menjadi 0% - 0.25% dari sebelumnya 1 % - 1.25%, level terendah sejak 2015, dan meluncurkan program pelonggaran kuantitatif besar-besaran senilai US$ 700 miliar juga menjadi senitmen positif.
Baca Juga: Jangan senang dulu, IHSG kemarin hanya menguat sesaat
Namun, berbagai stimulus ini hanya mampu menaikan pasar dalam jangka pendek. “Sebagian melihatnya sebagai sinyal dampak pandemi Covid-19 cukup signifikan terhadap ekonomi dan bisnis,” tambahnya.
Nah, dari dalam negeri pemotongan suku bunga acuan juga tidak terlalu direspons oleh pasar akibat pengaruh dari luar lebih mendominasi.
Baca Juga: Pekan depan IHSG berpeluang menguat terbatas
Melihat tekanan pada pasar Amerika sekarang ini, Hans memperkirakan, IHSG berpeluang kembali terkoreksi turun dengan support di level 3.918 sampai 3.686 dan resistance di level 4.238 sampai 4.900.
Ia meramal pada awal pekan nanti IHSG berpeluang terkoreksi. “Namun, di akhir pekan kami perkirakan IHSG dapat kembali naik terbatas,” imbuhnya.
Hans menyarankan pelaku pasar untuk tetap tenang, jangan panik, dan tetap rasional. Bagi investor yang punya jangka waktu investasi lebih dari 1 tahun, ia merekomendasikan untuk mulai melakukan akumulasi beli.
Baca Juga: Sebanyak 107 saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mentok di harga Rp 50
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News