Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis 0,07% ke level 6.996,11 pada perdagangan Rabu (23/4). Pada awal perdagangan, IHSG sempat bergerak di zona hijau dan mencapai level tertinggi hariannya di 7.022,044.
Secara year to date, IHSG sudah menguat 6,30% dan menjadi salah satu indeks dengan kinerja terbaik di Asia. Dengan kenaikan tersebut, Certified Elliott Wave Analyst Master Kanaka Hita Solvera Daniel Agustinus menilai valuasi IHSG sekarang ini masih cukup menarik.
Yang mana, sekarang ini IHSG diperdagangkan di price earning (PE) 21,6 kali atau lebih rendah dari rata-rata PE dalam lima tahun sebanyak 24,7 kali.
Baca Juga: IHSG Terkoreksi, Asing Banyak Melego Saham Ini pada Rabu (23/3)
Sebagai perbandingan, sekarang ini PE The Straits Times Index (STI) berada di 14,9 kali, selanjutnya indeks Malaysia diperdagangkan dengan PE 15,9 kali, HIS di 8,5 kali, dan Nikkei 16 kali.
“Jika melihat rata-rata PE, IHSG masih diperdagangkan di bawah rata-rata PE 5 tahunannya sehingga IHSG masih menarik secara valuasi,” ungkapnya pada Kontan, Rabu (23/3).
Daniel memproyeksikan IHSG masih dapat bergerak menguat ke level 7.300 dalam jangka menengah.
Sentimen positif yang akan mendorong laju IHSG di antaranya berasal dari penanganan covid-19 dan inflasi yang terkendali.
Baca Juga: IHSG Turun Tipis ke 6.996 Hingga Tutup Pasar Rabu (23/3)
Selain itu, neraca perdagangan yang surplus, daya beli dan mobilitas masyarakat yang sudah mulai pulih, tingkat suku bunga BI yang masih dipertahankan di level 3,5% juga mampu menopang penguatan IHSG.
“Melihat adanya inflow asing serta kinerja fundamental Indonesia yang masih solid IHSG diperkirakan masih berpotensi untuk kembali melanjutkan penguatannya,” tambahnya.
Saat ini, sambungnya, investor perlu lebih selektif dalam memilih saham, dengan fokus ke sektor transportasi dan sektor retail yang akan diuntungkan akibat turunnya level PPKM di Jawa-Bali.
Baca Juga: IHSG Berbalik Arah Turun 0,18% ke 6.988,5 di Sesi I, Asing Jual ARTO, ADRO, dan ANTM
Ia menjagokan saham ASSA dan TRJA, ia menyarankan buy on weakness ASSA dengan target price jangka pendek di Rp 2.820 dan buy on weakness TRJA dengan target price jangka pendek di Rp 700.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News