kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,31   6,47   0.72%
  • EMAS1.383.000 0,36%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Menguat 1,19% Sepekan, IHSG Bisa Menguji 7.000 Lagi di Pekan Depan


Sabtu, 02 September 2023 / 05:55 WIB
Menguat 1,19% Sepekan, IHSG Bisa Menguji 7.000 Lagi di Pekan Depan


Reporter: Recha Dermawan, Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik di akhir perdagangan pada pekan ini, Jumat (1/9). IHSG menguat 0,35% atau 24,39 poin ke 6.977,65 hingga akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

IHSG mengakumulasikan kenaikan 1,19% dalam sepekan. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG menguat 1,85%.

Head of Research InvestasiKu Cheril Tanuwijaya mengatakan, pekan ini IHSG akhirnya sempat menyentuh level psikologis 7.000, meskipun belum berhasil bertahan ditutup di atas level ini. Dia menyebut, IHSG membentuk pola bullish pennant dan sudah breakout di atas resistance pola tersebut. 

“Kami melihat pekan depan ada rilis data global yg diperkirakan kembali mendukung The Fed untuk menahan suku bunga pada FOMC bulan ini. Dari AS ada neraca perdagangan AS, PMI Service, klaim pengangguran mingguan,” kata Cheril.

Baca Juga: IHSG Naik 0,35% ke 6.977 Pada Jumat (1/9), MEDC, BRPT, AKRA Top Gainers LQ45

Dari dalam negeri, ada rilis data IKK Indonesia di pekan depan yang diperkirakan masih tinggi (di atas 120). Jika prediksi benar, angka indeks keyakinan konsumen bisa menjadi tenaga bagi penguatan IHSG. Cheril memperkirakan, IHSG pekan depan akan bergerak di 6.900-7.050.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menilai, penguatan IHSG pekan ini sudah sesuai dengan proyeksinya. Menurut Nafan, pekan ini IHSG bergerak dengan pola bullish continuation.

“Menariknya, sentimennya adalah berkaitan dengan kinerja data makroekonomi di Amerika Serikat yang rata-rata di bawah ekspektasi para pelaku pasar, sehingga memberikan ekspektasi kuat terkait dengan penundaan kebijakan pengetatan moneter The Fed,” kata Nafan.

Data ekonomi AS yang dirilis pekan ini berada di bawah ekspektasi pelaku pasar sehingga nilai tukar dolar AS melemah. Pelemahan nilai tukar dolar AS menyebabkan harga komoditas menguat. 

Pasalnya, pergerakan dolar AS dan komoditas biasanya berlawanan. Kenaikan harga komoditas ini memberikan benefit bagi indeks sektor energi.

Baca Juga: Wall Street Menguat, Pelaku Pasar Memprediksi Suku Bunga AS Tetap

Delapan indeks sektoral menguat bersama IHSG dalam sepekan terakhir. Penguatan terbesar terjadi pada sektor barang baku yang melesat 3,66% sepekan. Penguatan disusul oleh sektor infrastruktur yang menguat 2,93%. 

Sektor teknologi melonjak 2,81%. Sektor energi melambung 1,63%. Sektor kesehatan menguat 0,85%. Sektor perindustrian menanjak 0,79%. Sektor keuangan naik 0,31%. Sektor properti dan real estat menguat 0,30%.

Sementara tiga sektor turun saat IHSG menguat sepekan. Sektor transportasi dan logistik tumbang 5,97% sepekan. Sedangkan sektor barangkonsumsi nonprimer melorot 0,86%. Sektor barang konsumsi primer melemah 0,20%.

Menurut data BEI, investor asing mencatat net sell atau jual bersih Rp 1,6 triliun dalam sepekan. Tetapi, dari sisi volume, asing justru mencatat beli bersih 2,14 miliar saham dalam sepekan terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×