Reporter: Aurelia Felicia | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan depan diprediksi akan dipengaruhi oleh berbagai sentimen baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengungkapkan, dalam sepekan terakhir, IHSG masih lanjut merespon positif kebijakan BI yg menahan suku bunga di 5,75%.
Selain itu, musim rilis kinerja emiten kuartal I-2023 telah dimulai. Dimana sejumlah emiten big caps mencatatkan kinerja yang positif bahkan lebih baik dari perkiraan.
Baca Juga: IHSG Naik 1,42% Dalam Sepekan, Ini Sentimen Penopangnya
Menjelang tahun politik, pada pekan ini juga sudah muncul 2 calon presiden sehingga mulai ada gambaran prospek ekonomi kedepan bagi investor.
Cheril bilang, gerak IHSG pada pekan depan masih akan dipengaruhi oleh sejumlah sentimen. Asal tahu saja, pada pekan depan, Rabu (3/5) juga akan ada pertemuan kebijakan The Fed. Mayoritas pelaku pasar memperkirakan, The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 bps dalam pertemuan tersebut.
"Namun pelaku pasar juga akan bersikap risk off di awal pekan depan menanti petunjuk kebijakan moneter bank sentral AS," prediksinya.
Di sisi lain, Senior Investment Information Mirae Aset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta mencermati sejauh ini para pelaku pasar mengapresiasi positifnya kinerja laporan keuangan, baik secara domestik maupun internasional.
Selain itu, sentimen kenaikan suku bunga dalam pertemuan The Fed pada Rabu (3/5) mendatang akan mempengaruhi pergerakan IHSG ke depan jika ditinjau dari sentimen utama dari eksternal.
"Sementara secara internal, para pelaku pasar akan menantikan data inflasi per April serta data pertumbuhan GDP Indonesia per kuartal I-2023," jelas Nafan.
Asal tahu saja, IHSG ditutup melemah 0,43% atau 29,761 poin ke level 6.915,716 pada Jumat (28/4). Sementara dalam sepekan IHSG menguat 1,42%.
Baca Juga: IHSG Turun 0,43% ke 6.915 Pada Jumat (28/4), INCO, GOTO, ARTO Top Gainers LQ45
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai penguatan ini disertai dengan adanya inflow asing sebesar Rp 4,01 triliun.
"Hal ini kami perkirakan dari dalam negeri sendiri dipengaruhi oleh rilis kinerja emiten di kuartal I-2023 dan musim dividen," jelas Herditya.
Herditya memperkirakan, penguatan nilai tukar rupiah, inflow asing, dan wait and see pasar atas pertemuan kebijakan The Fed masih akan berpengaruh terhadap pergerakan IHSG pekan depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News