kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengintip Rencana Ekspansi Nanotech Indonesia Global (NANO) Usai IPO


Kamis, 10 Maret 2022 / 18:15 WIB
Mengintip Rencana Ekspansi Nanotech Indonesia Global (NANO) Usai IPO
ILUSTRASI. Pencatatan perdana saham PT?Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO).


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Nanotech Indonesia Global Tbk meraih dana segar dari hajatan IPO sebesar Rp 128,50 miliar. Emiten anyar bersandi NANO ini melepas sebanyak 1,28 miliar saham atau setara dengan 29,99% saham yang dilepas ke masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp 100 per sahamnya.

Suryandaru, Direktur Utama NANO mengatakan, dana hasil IPO sebesar Rp 16,390 miliar akan digunakan untuk belanja modal berupa pembelian mesin dan perlengkapan terkait jasa layanan teknologi berbasis rekayasa material Perseroan.

Kemudian sebesar Rp 16,70 miliar akan digunakan untuk belanja modal berupa pembelian mesin dan perlengkapan terkait jasa layanan teknologi kesehatan, kosmetik, dan farmasi.

“Sebesar Rp 16,22 miliar untuk belanja modal berupa pembelian mesin dan perlengkapan terkait layanan utama perseroan yaitu layanan riset dan pengembangan, dari pihak ketiga yaitu PT Lab Sistematika Indonesia,” kata dia, Kamis (10/3).

Selanjutnya sebesar Rp 17,04 miliar akan digunakan untuk pembelian mesin dan perlengkapan untuk implementasi teknologi pemanfaatan limbah, dalam rangka mendukung pengembangan dan perluasan usaha Sub Strategic Business Unit (Sub-SBU).

Baca Juga: Resmi IPO, Nanotech Indonesia (NANO) Jadi Perusahaan Tercatat ke-10 di BEI di 2022

Sebesar Rp 3,62 miliar akan digunakan untuk pengembangan infrastruktur teknologi informasi dan sistem penunjangnya, seperti pengembangan aplikasi dan sistem manajemen untuk peningkatan efisiensi dan perluasan jangkauan usaha.

Sisanya, hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja atau operational expenditure (OPEX) dalam rangka mendukung kegiatan usaha NANO, termasuk namun tidak terbatas pada pembelian bahan baku.

Meskipun kondisi perekonomian nasional yang belum pulih total sebagai akibat Pandemi Covid-19, NANO juga tetap optimis bahwa kegiatan usaha yang dijalankan Perseroan akan memberikan kontribusi positif bagi pemegang saham dan para pemangku kepentingan.

Pendapatan NANO untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2021 tercatat sebesar Rp 13,851 miliar atau mengalami peningkatan 78,9% dibandingkan dengan pendapatan neto pada periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2020 sebesar Rp 7,74 miliar.

 

Peningkatan ini terutama didorong oleh strategi Perseroan yang merambah sektor bisnis lainnya, di antaranya adalah sektor jasa properti terutama penyediaan teknologi material konstruksi. Selain itu, sektor yang sedang berkembang adalah layanan riset dan pengembangan yaitu teknologi mesin pembersih udara dimana salah satu sasarannya berkaitan dengan pencegahan pandemi Covid-19 di perkantoran.

Selain itu, pendapatan NANO juga ditunjang dari penyediaan suplemen obat herbal untuk peningkatan imunitas di masa pandemi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×