Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dharma Polimetal (DRMA), calon emiten manufaktur komponen otomotif milik Triputra Group telah menetapkan harga final penawaran umum perdana atau IPO sebesar Rp 500 per saham.
Dalam hajatan IPO, Dharma Polimental akan melepas 705,88 juta saham ke publik atau setara dengan 15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dengan demikian DRMA berpotensi meraih dana segar sekitar Rp 353 miliar.
DRMA akan memasuki masa penawaran umum perdana saham mulai tanggal 13 Desember 2021 sampai dengan 16 Desember 2021. Rencananya Saham Dharma akan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 20 Desember 2021.
Baca Juga: IPO Dharma Polimetal jadi tanda kebangkitan industri otomotif nasional
Irianto Santoso, Presiden Direktur DRMA mengatakan, salah satu rencana penggunaan dana IPO adalah untuk melanjutkan ekspansi dan meningkatkan kapasitas produksi Dharma Polimetal. Selain itu, dana IPO akan digunakan untuk membeli mesin-mesin baru untuk membuat komponen yang saat ini dibuat oleh supplier pabrikan otomotif asal Jepang.
“Dengan demikian, Dharma Polimetal menjadi perusahaan lokal pertama yang akan memproduksi komponen tersebut. Dana IPO juga akan digunakan untuk optimalisasi proses otomasi dan untuk mendukung terciptanya industri 4.0,” papar Irianto kepada Kontan.co.id, Selasa (14/12).
DRMA juga akan melanjutkan produksi kendaraan roda tiga dengan target market UMKM dimana market UMKM di Indonesia cukup besar sekitar 700.000 UMKM. Selain itu, calon emiten ini juga memproduksi sepeda dengan nama Polimetal yang tujuannya bukan hanya untuk pasar domestik, tetapi nantinya juga akan diekspor berhubung di kawasan Asia Tenggara tidak banyak produsen untuk sepeda.
Baca Juga: Dharma Polimetal geber ekspansi jelang rencana IPO
Irianto menambahkan Dharma Polimetal juga terus melakukan pengembangan terkait electric vehicle (EV). Nantinya, DRMA akan mulai memproduksi battery pack dan battery management system di salah satu anak perusahaan kita untuk mempersiapkan diri menyambut era mobil listrik dan kita memiliki misi untuk memproduksi semua komponen secara lokal.
Sebagai informasi, sampai dengan Semester I-2021, secara konsolidasi Dharma Polimetal telah mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,3 triliun dan pendapatan terbesar perusahaan berasal dari sektor two-wheels yaitu sekitar 68% dari total pendapatan dan 21% berasal dari four-wheels dan 10% berasal dari sektor lainnya.
Saat ini, Dharma Polimetal memang masih mengandalkan roda dua, namun tahun depan calon emiten ini yakin bahwa pendapatan dari roda empat akan tumbuh karena perusahaan telah mendapatkan customer baru untuk roda empat.
“Kami menargetkan dapat tumbuh 20% untuk tahun depan. Salah satu faktor pendukungnya antara lain dari kebijakan pemerintah melalui PPnBM 0% yang direncanakan akan berlanjut untuk tahun depan yang tentunya akan berdampak pada peningkatan penjualan dan permintaan mobil,” pungkas Irianto.
Baca Juga: Segera IPO, Dharma Polimetal rambah produksi komponen kendaraan listrik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News