kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,83   5,10   0.57%
  • EMAS1.363.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengintip Peluang Rebound Harga Emas


Selasa, 09 Januari 2024 / 13:31 WIB
Mengintip Peluang Rebound Harga Emas
ILUSTRASI. Harga emas mengalami rebound setelah turun di sesi perdagangan Selasa pagi (09/01).


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas mengalami rebound setelah turun di sesi perdagangan Selasa pagi (9/1). Harga emas spot naik 0,32% menjadi US$ 2.034,57 per ons troy pukul 07.45 WIB, sementara harga emas berjangka naik 0,34% menjadi US$ 2.040,35.

Baik harga emas spot maupun emas berjangka turun 0,7% pada akhir sesi Senin kemarin.

Analis Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer mengatakan, pada awal tahun 2024, harga emas mencatat awal yang lemah. Rebound kuat dolar menjadi faktor utama yang mempengaruhi logam kuning ini. Hal tersebut seiring trader mengurangi ekspektasi potensi pemangkasan suku bunga oleh the Fed pada bulan Maret.

"Data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang lebih kuat dari perkiraan turut memperkuat pandangan bahwa suku bunga mungkin tidak mengalami penurunan lebih awal," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (9/1).

Baca Juga: Harga Emas Naik Tipis pada Selasa (9/1) Pagi, Investor Menunggu Data Inflasi AS

Gagasan ini semakin diperkuat data Non-Farm Payrolls (NFP)  yang menunjukkan ketahanan pasar tenaga kerja pada hari Jumat. Hal itu memberikan the Fed lebih banyak ruang untuk mempertahankan suku bunga yang lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.

Selain itu, aksi profit taking yang besar juga terjadi setelah kenaikan harga emas yang signifikan hingga Desember 2023. "Logam mulia tersebut berhasil naik lebih dari 10%," kata Fischer.

Melihat ke depan, keputusan The Fed terkait suku bunga akan sangat memengaruhi pergerakan harga emas. Meskipun masih ada ekspektasi pemangkasan suku bunga, analis di ING mencatat bahwa ekspektasi pemangkasan telah dipindahkan dari bulan Maret ke bulan Mei.

"Suku bunga yang tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama dapat meningkatkan biaya peluang berinvestasi dalam emas, yang pada dasarnya tidak memberikan imbal hasil," sebut analis ING..

Secara keseluruhan, prediksi Fischer menunjukkan bahwa peluang kenaikan harga emas cukup tinggi, terutama karena faktor-faktor geopolitik dan pelemahan dolar AS. Namun, investor disarankan untuk tetap waspada terhadap perubahan kondisi pasar yang dapat mempengaruhi dinamika harga emas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×