kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   4.000   0,28%
  • USD/IDR 15.405   0,00   0,00%
  • IDX 7.812   13,98   0,18%
  • KOMPAS100 1.184   -0,59   -0,05%
  • LQ45 959   0,88   0,09%
  • ISSI 227   0,13   0,06%
  • IDX30 489   0,88   0,18%
  • IDXHIDIV20 590   1,24   0,21%
  • IDX80 134   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 139   -1,25   -0,90%
  • IDXQ30 163   0,24   0,15%

Mengintip peluang cuan dari big sale di saham big caps


Rabu, 02 Mei 2018 / 08:15 WIB
Mengintip peluang cuan dari big sale di saham big caps


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pekan lalu menjadi masa yang berat bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Di pekan tersebut, IHSG mencetak penurunan hampir sebesar 5%.

Euforia kenaikan kencang IHSG pada awal tahun pun seolah sirna. Sejak awal tahun (ytd), indeks mengakumulasi penurunan hingga 5,68%. Tapi, tekanan itu di satu sisi justru jadi peluang. Saham-saham dengan kapitalisasi pasar jumbo atau big caps menjadi terdiskon besar-besaran.

Jika mengacu harga tertinggi 10 saham big caps sejak awal tahun, maka total nilai kapitalisasi pasar ke-10 emiten itu mencapai Rp 3.915 triliun. Jika dibandingkan posisi terakhir harga sahamnya, nilai kapitalisasi pasarnya menyusut Rp 831 triliun atau 21%.

Selama sepekan terakhir, penurunannya mencapai Rp 297 triliun. Ini berarti, saham big caps terdiskon hampir 9% jika mengacu harga tertinggi selama satu pekan.

Pelaku pasar sepertinya tak mau melewatkan kesempatan emas itu. "Investor mengambil kesempatan dari harga saham yang terdiskon," ujar analis Artha Sekuritas Indonesia, Juan Harahap, Senin (30/4).

Itulah mengapa di awal pekan ini IHSG rebound cukup kuat. Indeks pada perdagangan Senin (30/4), lompat 1,27% ke level 5.994,6.

Apalagi, belum ada isu global yang cukup signifikan. Sehingga, Juan yakin investor masih berburu saham yang sudah terdiskon selama lima hari berturut-turut.

Sejak awal tahun, kapitalisasi pasar HMSP tergerus paling besar, mencapai 36%. Secara mingguan juga tergerus 12%, salah satu yang terbesar setelah BMRI yang turun 13%.

Meski demikian, bukan berarti saham big caps yang sudah murah bisa langsung dibeli. Hasil dan prospek kinerja tetap menjadi pertimbangan.

Kinerja keuangan HMSP memang kurang apik. Pendapatan kuartal I-2018 tercatat Rp 23,1 triliun, naik 2,5% (yoy). "Tapi pencapaian itu turun 13% dibanding kuartal IV 2017," ujar Christine Natasya, analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Senin (30/4).

Laba bersih HMSP secara kuartalan dan tahunan juga turun masing-masing 9% dan 7% menjadi Rp 3,03 triliun. Margin laba kotornya kembali tergerus jadi 23% dari sebelumnya 25% di kuartal I-2017.

Menurut Christine, HMSP tak mampu menjaga margin karena kanibalisasi salah satu produknya. "Sepertinya HMSP tidak mampu mempertahankan pasar dan margin bersamaan, HMSP mengorbankan produk yang baru untuk menjaga yang pertama," kata Christine, yang masih mempertahankan rekomendasi hold HMSP.

Target harganya juga diturunkan menjadi Rp 3.750 per saham. Senin (30/4), HMSP naik 0,28% jadi Rp 3.540.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×