kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.921   9,00   0,06%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Mengintip Nasib IHSG di Tengah Masuknya Aliran Dana Asing


Senin, 29 Mei 2023 / 19:55 WIB
Mengintip Nasib IHSG di Tengah Masuknya Aliran Dana Asing
ILUSTRASI. Karyawan berjalan di depan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aliran dana asing memberikan dampak pada pasar keuangan Indonesia, termasuk pasar saham. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah di akhir perdagangan Senin (29/5). IHSG ditutup melemah 5,899 poin atau 0,09% ke level 6.681.

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan, pasar saham domestik dan pasar obligasi domestik menarik sebagai salah satu tujuan investasi untuk investor asing. 

Sayangnya, nasib pasar saham dan pasar obligasi saat ini bertolak belakang. IHSG saat ini dinilai undervalued dibandingkan dengan pasar saham peer groups-nya berdasarkan PER. 

Saat ini, IHSG dan mayoritas saham terbilang murah untuk dihimpun. Hal itu menjadi daya tarik investor asing untuk diversifikasi aset alokasi mereka. 

Baca Juga: IHSG Melemah, Cermati Saham yang Berpeluang Rebound pada Selasa (30/5)

Dampaknya ke pasar obligasi terlihat secara jelas. Obligasi yield 10 tahun berada dalam downtrend sejak Maret 2022. Hal itu menunjukkan permintaannya naik, karena yield turun dan harganya naik. 

Namun, aliran dana asing itu dampaknya tidak terlalu jelas di pasar saham.

Sebagai contoh, pada bulan Februari, IHSG tidak tumbuh. Namun, pada bulan tersebut, investor asing mencatat net buy sebesar Rp 6,43 triliun. Net foreign buy tertinggi di tahun ini terjadi di bulan April, sehingga mendorong kenaikan IHSG pada bulan itu. 

Pada bulan Mei, secara MTD IHSG anjlok 3,3% berdasarkan data closing pada 26 Mei 2023. Foreign buy positive, namun hanya sebesar Rp 0,28 triliun. 

“Jadi dampak aliran dana asing selama tahun ini tidak terlalu jelas terhadap kinerja pasar saham. Yang jelas, di bulan April 2023, IHSG didorong pembelian asing yang tinggi,” ujarnya kepada Kontan, Senin (29/5).

Arjun mengatakan, koreksi IHSG yang sudah mencapai resistance di level 6.745 lebih disebabkan oleh masalah plafon utang di Amerika Serikat (AS). Hal itu membuat ketidakpastian di pasar dan membuat The Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga lagi.

Baca Juga: IHSG Terkoreksi Tipis 0,09% ke Level 6.681 pada Penutupan Perdagangan Senin (29/5)

“Masalah di AS itu akhirnya memberikan dampak negatif terhadap kinerja IHSG di pekan lalu,” tuturnya.

Arjun pun memprediksi IHSG akan mencapai level 6.810 pada akhir semester I 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×