Reporter: Diade Riva Nugrahani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Barang antik memang selalu menarik untuk dijadikan barang investasi. Tak heran, banyak orang yang berburu untuk mengoleksi barang-barang tersebut. Selain nilai seninya tinggi, barang antik juga bisa mendatangkan keuntungan yang selangit. Salah satunya yakni wayang krucil.
Asal tahu saja, wayang krucil terbuat dari kayu pipih. Jika dilihat, bentuk wayang ini memang sedikit berbeda dengan jenis-jenis wayang lainnya. Tangan wayang ini terbuat dari kulit yang ditatah. Tujuannya tak lain agar wayang mudah digerakkan dan tak gampang patah. Selain itu, wayang krucil juga memiliki gagang kecil untuk dipegang.
Meski demikian, pentas wayang krucil sama saja dengan wayang kulit. Yang berbeda hanya lakon dan gamelan yang mengiringinya. Gamelan wayang krucil asli hanya terdiri dari kendang, kenong, kempul gambang, dan gong berlaras pelog tanpa pesinden dan lampu panggung.
Jumlah satu set lengkap wayang krucil ada 73 wayang plus gamelannya. Uniknya, wayang ini bukan sembarang wayang. Konon, di desa-desa terpencil, wayang ini dipercaya bisa menyembuhkan penyakit penduduk sekitar. Kesenian wayang krucil di daerah asalnya, Bojonegoro, Jawa Timur, sendiri sudah hampir punah. Itu disebabkan dalang maupun seniman pembuat wayang krucil di wilayah tersebut semakin langka. Otomatis, pementasan wayang krucil sendiri juga semakin jarang digelar sejak 30 tahun lalu.
Harganya Bisa Mencapai 1 Miliar
Nah, di pasar lokal, harga satu set wayang lengkap dengan gamelannya bisa mencapai Rp 200 juta. Hal itu diakui Rahmat, pegawai swasta di Jakarta. Ia mengaku sudah pernah menjual satu set gamelan kuno warisan keluarganya dengan harga mencapai Rp 80-an juta. "Waktu itu kami sedang kepepet. Akhirnya kami jual saja," katanya. Ia yakin, kini, harga wayang krucil tersebut bisa jauh lebih mahal.
Hal senada juga diakui Bandoro, salah seorang penjual wayang krucil. Saat ini, Bandoro berniat menjual satu set wayang krucil yang dimilikinya. Isinya 60 buah wayang. "Dulu, empat wayang saja sudah pernah ditawar Rp 50 juta," katanya. Biasanya, para kolektor benda antik yang sudah tidak diproduksi lagi pasti tertarik untuk membeli wayang krucil.
Bandoro lantas bercerita, selama ini, wayang krucil yang dimilikinya hanya disimpan saja di rumahnya. Ia pun hanya sesekali saja membersihkan debu yang menempel pada wayangnya. Ia menargetkan, satu set wayang krucil antiknya itu bisa terjual dengan harga Rp 800 juta. "Dulu sudah pernah ada yang menawar hingga Rp 200 juta, tapi tidak saya lepas," katanya. Bandoro memiliki pertimbangan sendiri. Dia melihat, jumlah wayang krucil yang ada di pulau Jawa saat ini hanya tinggal beberapa saja. Itu artinya, prospek harga wayang krucil pasti akan sangat menarik nantinya.
Lain Bandoro, lain pula Sigit Putro. Pria paruh baya asal Solo ini sudah siap melepas koleksi wayang krucilnya sebanyak 73 buah lengkap dengan satu set gamelannya. Tadinya ia hendak menahan wayang krucilnya di harga Rp 500 juta. "Sekarang, karena butuh duit cepat, akan saya lepas di Rp 350 juta saja," katanya.
Sebelumnya, seorang dalang dari Semarang sudah pernah ada yang menawar wayangnya dengan harga Rp 325 juta. Sigit bilang, dirinya tidak melepas di angka itu karena seorang temannya pernah menjual 58 wayang krucil dengan harga Rp 1 miliar kepada kolektor asal Meksiko.
Menurut Sigit, umumnya kolektor asing sangat tertarik pada wayang krucil karena bentuknya yang unik, lucu dan kecil-kecil. "Selain itu, wayang krucil sudah langka dan usianya sangat tua," ujarnya. Wayang krucil milik Sigit sendiri buatan tahun 1600.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News