Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Koin XRP atau yang kerapkali disebut Ripple menjadi salah satu aset kripto incaran para investor. Maklum saja, dari segi market cap, XRP merupakan salah satu yang terbesar. Namun, XRP justru dinilai punya prospek yang kurang menarik dan tidak direkomendasikan untuk investasi jangka panjang.
Ripple sejatinya adalah perusahaan Amerika Serikat yang bertujuan untuk menyediakan layanan yang efisien untuk pembayaran lintas batas di industri keuangan dengan cara menghilangkan perantara untuk mengurangi biaya dan waktu transaksi. Dalam jaringan tersebut, layanan pembayaran dan fasilitas lainnya menggunakan coin bernama XRP.
Banyak yang menyebut Ripple dan XRP adalah satu kesatuan, namun secara teknis, Ripple adalah platform pembayaran dan XRP adalah aset digital yang bekerja secara independen terpisah dari Ripple. Jadi, XRP berperan sebagai jembatan antara berbagai mata uang yang ditransfer pada jaringan Ripple. XRP juga bertindak sebagai sumber likuiditas untuk jaringan tersebut.
Baca Juga: Koreksi aset kripto dinilai hanya bersifat sementara
Dari segi tujuan, XRP punya kegunaan yang berbeda dengan Bitcoin (BTC). Bitcoin dikembangkan sebagai mata uang digital yang terdesentralisasi untuk membayar barang dan jasa. Di sisi lain, Ripple diciptakan untuk bank dan jaringan pembayaran sebagai pelunasan pembayaran, sistem transfer uang dan pertukaran mata uang.
Tujuan utama XRP adalah untuk menciptakan sistem transfer aset langsung secara real-time yang menawarkan alternatif lebih murah, lebih transparan, dan aman dibandingkan cara transfer pembayaran saat ini, seperti SWIFT. XRP sangat dikenal dengan fungsi tersebut di jaringan Ripple, itulah sebabnya mengapa XRP disebut juga dengan Ripple.
Sementara jika dilihat dari segi likuiditas, XRP masih termasuk salah satu yang paling likuid di antara aset kripto digital lainnya. Merujuk Coinmarketcap.com, XRP memiliki market cap terbesar kelima, yakni sebesar US$ 46,97 miliar.
Chief Executive Officer Triv.id, Gabriel Rey menjelaskan, XRP tidak hanya populer secara global, namun juga di Indonesia. Ia menuturkan, XRP menjadi salah satu altcoin terbesar di Indonesia berdasarkan jumlah peminatnya, setidaknya di platform Triv. Namun, altcoin terbesar di Triv dipegang oleh Dogecoin (DOGE).
Baca Juga: Bursa kripto Turki kolaps, kinerja aset kripto turun drastis
“Tetapi, trader di Indonesia saat ini kebanyakan masih memanfaatkan XRP sebatas murni spekulasi saja. Lagipula, XRP sebaiknya tidak digunakan untuk investasi jangka panjang,”kata Gabriel ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (23/4).