kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengenal Direktur Utama Vale Indonesia (INCO) Febriany Eddy


Kamis, 29 April 2021 / 12:42 WIB
Mengenal Direktur Utama Vale Indonesia (INCO) Febriany Eddy


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Febriany Eddy resmi menjadi Chief Executive Officer (CEO) & Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk (INCO) setelah pengangkatannya disetujui melalui RUPS, Kamis (29/4).

Febriany telah berkarir di Vale selama hampir 14 tahun dan menduduki jabatan-jabatan penting di dalam organisasi. Febri, demikian dia biasa disapa, memiliki hampir 22 tahun pengalaman kerja internasional di industri finansial maupun pertambangan. 

Dia pernah bekerja untuk PricewaterhouseCoopers di Jakarta dan di Amsterdam, Belanda, selama total 7 tahun. Perempuan kelahiran Palembang, 44 tahun lalu itu, terlibat dalam berbagai jenis pekerjaan dan proyek-proyek internasional dalam uji tuntas keuangan.

Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia dan pemegang titel MBA dari UCLA Anderson School of Management dan National University of Singapore itu memulai karir di Vale Indonesia sebagai manajer pengawasan dan evaluasi proyek selama tiga tahun. Febri kemudian ditugaskan ke kantor regional Vale Base Metals Asia Pasifik dan Afrika yang berbasis di Brisbane, Australia, selama 2,5 tahun. 

Baca Juga: Vale Indonesia (INCO) akan membagikan dividen US$ 0,00333 per saham

Di sana, Febriany bertanggung jawab mengkoordinasikan perencanaan bisnis dan memonitor performa dari unit Base Metals di Indonesia, Jepang, China, Taiwan, dan Afrika. Sekembalinya ke Indonesia, Febri menjabat sebagai CFO PT Vale dari tahun 2013 sampai 2018, dan menjabat Deputy CEO selama 2 tahun, sebelum akhirnya dilantik menjadi CEO.

“Saya berkomitmen memimpin PT Vale untuk merealisasikan program pengembangan kita di Bahodopi, Pomalaa, dan Sorowako, yang didasari oleh tujuan mulia untuk membawa kemakmuran bersama yang selalu mengutamakan kesehatan dan keselamatan, keberlanjutan, dan menciptakan manfaat untuk masyarakat luas secara keseluruhan," ujar Febriany, Kamis (29/4). 

Nikel adalah produk penting yang dibutuhkan untuk mewujudkan ambisi dekarbonasi dunia. Terlepas dari tantangan yang luar biasa, lanjut Febri, dia berkomitmen untuk mengurangi karbon dan mencapai karbon netral dalam proses produksi nikel pada tahun 2050. "Saya percaya pada pentingnya membangun PTVI menjadi organisasi yang mengutamakan keberagaman dan inklusi, sehingga PTVI bisa menjadi tempat bagi semua talenta,” kata Febriany.

Baca Juga: Penjualan Vale Indonesia (INCO) naik 18% yoy menjadi US$ 206,6 juta di kuartal I-2021

Di seluruh dunia, hanya 13% peran eksekutif C-suite di perusahaan tambang dipegang oleh perempuan, menurut laporan S&P Global Ratings. Hal itu menjadikan Febriany, yang masuk dalam Top 25 Most Influential Women in Treasury in Asia Pacific (2015), sebagai satu dari sedikit  perempuan yang menempati posisi paling strategis di industri pertambangan. 

Febri yang terpilih sebagai Asia’s Top Sustainability Superwomen 2019 itu juga aktif menyuarakan kesetaraan, keberagaman, inklusi, dan keberlanjutan, melalui berbagai forum, seperti Women in Mining & Energy (WIME), Indonesia Business Council for Women Empowerment (IBCWE), dan kini menjabat sebagai Vice President Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD). 

Kecintaannya terhadap laut Indonesia membuat dirinya menekuni hobi menyelam dan menjadikan keberlanjutan sebagai misi pribadi. Febriany berkomitmen untuk mewujudkan budaya learning together di Vale Indonesia. Dengan SDM dan budaya yang tepat, INCO, lanjutnya, akan dapat mewujudkan ambisinya menjadi perusahaan hebat yang dicintai oleh masyarakat luas.

Baca Juga: Simak rekomendasi saham Vale Indonesia (INCO) di tengah kenaikan harga nikel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×