kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.838   -98,00   -0,62%
  • IDX 7.384   -108,06   -1,44%
  • KOMPAS100 1.138   -20,96   -1,81%
  • LQ45 901   -18,70   -2,03%
  • ISSI 224   -1,86   -0,82%
  • IDX30 463   -11,32   -2,38%
  • IDXHIDIV20 560   -12,38   -2,16%
  • IDX80 130   -2,40   -1,81%
  • IDXV30 139   -1,66   -1,18%
  • IDXQ30 155   -3,12   -1,97%

Mengapa tekanan jual indeks sesi I begitu besar?


Jumat, 10 Februari 2012 / 12:13 WIB
Mengapa tekanan jual indeks sesi I begitu besar?
ILUSTRASI. Pekerja beraktivitas di pabrik pembuatan suku cadang mobil di Jakarta. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang menilai, ada dua faktor yang menyebabkan tekanan jual pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di sesi I perdagangan hari ini (10/2). Faktor tersebut terdiri atas faktor domestik dan eksternal.

Faktor domestik yang dimaksud adalah beberapa broker asing sudah menempatkan bursa Indonesia dalam kategori mahal alias premium dibandingkan negara tetangga. "Ini secara otomatis menurunkan target price dari beberapa saham big caps seperti ASII dan beberapa saham perbankan," katanya, Jumat (10/2).

Lebih lanjut, Edwin menjelaskan, saham perbankan dilanda aksi jual akibat terkena imbas penurunan BI Rate. Pasalnya, hal tersebut menyebabkan tingkat yield obligasi negara yang mereka pegang mencatatkan penurunan dan pada akhirnya berpotensi menurunkan kinerja saham perbankan yang mempunyai banyak portofolio SUN dan fokus terhadap pemberian kredit kepada perusahaan.

Sedangkan faktor eksternalnya adalah data terbaru menunjukkan perdagangan China bulan Januari turun dibandingkan periode sama 2011. "Itu disebabkan tutupnya kegiatan pabrik menyambut Tahun Baru Imlek beberapa waktu lalu dan diperburuk menurunnya permintaan akan barang ekspor China dimana data Kepabeanan Jumat menunjukkan tingkat impor turun 15,3% dibandingkan data Januari 2011," jelas Edwin.

Itu merupakan level impor China terendah sejak Agustus 2009. Sementara, pertumbuhan tingkat ekspor China melambat menjadi 0,5% dibandingkan periode sama 2011 dan ini merupakan performance terburuk sejak November 2009.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×