Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Seirama pergerakan bursa regional, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun masih menghadapi tekanan jual. Pada Jumat (10/2), pukul 09.35 WIB, IHSG tergerus 0,35% ke posisi 3.966,69.
Koreksi indeks dipicu pelemahan 47 saham. Meskipun 42 saham lainnya berhasil menguat, sementara 79 saham lagi masih belum beranjak dari posisi sebelumnya.
Delapan sektor terkoreksi dengan sektor aneka industri jatuh paling tajam 1,28%, diikuti sektor barang konsumsi yang turun 0,86%.
Deretan saham yang terdepak ke posisi top losers saham MSCL, pagi ini, yaitu saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang terkoreksi 2,02 % ke Rp 2.425. Lalu, saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) yang tergelincir 1,72% ke Rp 17.150, dan saham PT Astra International Tbk (ASII) yang mundur 1,23% ke Rp 72.050.
Sementara, beberapa saham yang berhasil menempati posisi top gainers saham MSCL, antara lain, saham PT Semen Gresik (persero) Tbk yang reli 1,88% ke Rp 11.500, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang maju 0,88% ke Rp 11.500.
Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menyebut, saat ini regional sangat minim sentimen. Menurutnya, pergerakan IHSG akan lebih dipengaruhi sentimen dari dalam negeri. "Berlanjut atau tidaknya tekanan jual pada saham Astra International Tbk (ASII), cukup memberikan pengaruh terhadap arah pergerakan IHSG hari ini," ujarnya.
Lanjut Satrio, kemungkinan pengumumaan pemangkasan BI Rate oleh Bank Indonesia di level 5,75% akan mengoreksi saham perbankan seperti PT Bank Mandiri (persero) Tbk dan juga saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI).
Dia memperkiran, hari ini, IHSG akan bergerak bervariasi di kisaran 3.950 - 4.000. "Hanya penembusan atas support 3.950 yang akan memberikan sentimen negatif," prediksi Satrio.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News