Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tendi Mahadi
Lamanya penanganan masalah WSKT ini memang menjadi sentimen negatif terbesar terhadap harga saham Perseroan. Apalagi, ancaman delisting sangat sensitif. Oleh karena itu, Alfred menyarankan investor ritel untuk segera cut loss saham WSKT saat suspensinya bisa dibuka oleh bursa.
“Harapannya, tentu proses restrukturisasi sudah selesai saat saham dibuka kembali,” tuturnya.
Di sisi lain, langkah peleburan WSKT ke dalam HK akan memberikan ruang pendanaan bagi Perseroan melalui HK. Sebab, neraca keuangan HK memiliki ruang leverage yang lebih besar.
“Namun, sebelum peleburan dengan HK, diharapkan penyelesaian masalah lewat restrukturisasi dan divestasi WSKT sudah bisa tuntas,” katanya.
Alfred pun mencontohkan, masalah PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) yang dulu bisa melaksanakan restrukturisasi. Menurutnya, kondisi KRAS kala itu tidak jauh berbeda dengan WSKT.
“Bahkan kita tahu bisnis baja di dalam negeri saat ini masih sangat berat karena surplus produk baja impor. Jadi, peran utama (penyelesaian masalah WSKT) tetap ada di Pemerintah,” paparnya.
Asal tahu saja, rugi Waskita Karya bengkak 150,59% menjadi Rp 939,55 miliar di kuartal I 2024. Sebelumnya, WSKT catat rugi Rp 396,60 miliar di kuartal I 2023. Meningkatnya rugi ini salah satunya disebabkan oleh naiknya beban keuangan ke Rp 1,09 triliun di kuartal I 2024, dari sebelumnya Rp 703,96 miliar di kuartal I 2023.
WSKT mengantongi pendapatan usaha sebesar Rp 2,17 triliun di kuartal I 2024, turun 20,27% secara tahunan alias year on year dari Rp 2,73 triliun di kuartal I 2023.
Selanjutnya: Daerah Penyangga IKN Berpotensi Menjadi Tujuan Pariwisata Baru
Menarik Dibaca: Harga Emas Pegadaian Mulai Bergerak Naik, Berikut Harga Emas Antam dan Harga Emas UBS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News