Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed kembali menahan tingkat suku bunga acuan Fed Fund di kisaran 5,25% – 5,5% pada pertemuan Juni 2024. Para pejabat The Fed juga memberikan sinyal hanya akan memangkas suku bunga sekali pada tahun ini.
Merespons keputusan The Fed, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan Kamis (13/6) di zona hijau. Bahkan IHSG sempat mencapai level tertinggi di 6.896,65.
Namun IHSG berbalik arah ke di zona merah di akhir perdagangan. IHSG menutup perdagangan Kamis (13/6) dengan terkoreksi 0,27% atau turun 18,53 poin ke level 6.831,56.
Baca Juga: Usai Rapat FOMC, IHSG Masih Rawan Koreksi Jelang Akhir Pekan
Retail Analyst Maybank Sekuritas Adi Wicaksono mengatakan, tampaknya pasar tidak antusias merespons sikap The Fed karena sasaran inflasi di level 2% belum tercapai.
“Pasar melihat higher for longer masih akan terjadi karena belum ada pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat,” kata dia dalam paparannya, Kamis (13/6).
Adi mencermati dari Fed Dot Plot menunjukkan bahwa pasar agak kecewa dengan sikap The Fed yang mengisyaratkan akan menurunkan suku bunga sekali sebesar 25 basis poin (bps).
Padahal di pertemuan The Fed pada Maret 2024, bank sentral Amerika Serikat (AS) itu masih mengindikasikan akan ada penurunan suku bunga sebanyak tiga kali sepanjang tahun ini.
Baca Juga: IHSG Rebound ke 6.880,29 pada Kamis (13/6) Pagi, Mengekor Bursa Regional
“Tapi ternyata The Fed hanya mengindikasikan penurunan suku bunga terjadi sekali. Ini menunjukkan The Fed masih fokus mengejar target inflasi di 2%,” ucap Adi.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus menambahkan sentimen global masih mendukung penguatan IHSG.
“Tetapi tekanan IHSG juga datang dari sentimen domestik padahal secara sentimen global masih positif. Tampaknya investor masih maju mundur dengan kebijakan dalam negeri,” jelas dia.
Nico menilai potensi penurunan suku bunga The Fed akan dilakukan jauh sebelum gelaran pemilihan umum (pemilu) Amerika Serikat (AS). Artinya, antara September atau Desember 2024.
Sehubungan dengan itu, Nico memproyeksikan IHSG akan berada di kisaran 7.350–7.460 pada akhir 2024. Target tersebut telah memperhitungkan potensi penurunan suku bunga The Fed sebanyak satu sampai dua kali.
Setali tiga uang, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta memproyeksikan penurunan suku bunga acuan The Fed diperkirakan terlaksana paling cepat pada September 2024, seiringan dengan membaiknya data CPI AS.
Baca Juga: IHSG Berpotensi Berbalik Menguat, 6 Saham Ini Bisa Dicermati
Lebih lanjut, Nafan memproyeksikan IHSG akan menguji support di 6.822 dan 6.733 pada Juni mendatang. Sementara itu, IHSG akan menguji level resistance di 6.899 dan 6.947.
Sementara untuk akhir tahun ini, Nafan memproyeksikan target IHSG berada di level 7.455. Investor bisa mencermati sektor energi, bahan baku dasar, keuangan, properti, kesehatan, teknologi dan konsumen primer.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News