kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Mencuil Cuan Window Dressing, Perhatikan Hal Berikut


Rabu, 27 September 2023 / 07:10 WIB
Mencuil Cuan Window Dressing, Perhatikan Hal Berikut


Reporter: Recha Dermawan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang bulan Desember, pelaku pasar bersiap menjaring cuan dari fenomena window dressingWindow dressing biasanya menjadi strategi manajer investasi untuk memoles tampilan portofolionya.

Dengan memilih saham yang cenderung naik dan bisa memberikan imbal hasil menarik, fenomena window dressing bisa menjadi pendongkrak harga saham unggulan.

Pengamat dan Praktisi Investasi Desmond Wira mengatakan, memang fenomena window dressing ini biasanya akan terasa saat akhir tahun, yaitu Desember.

Window dressing ini hampir selalu terjadi setiap tahun. Meskipun terkadang juga tidak terjadi, contohnya ketika tahun 2000 lalu.

Baca Juga: Wall Street Merosot, Nasdaq Terjun Paling Dalam Pada Selasa (26/9)

Menurut Desmond, IHSG akan menguat saat akhir tahun seiring terjadinya window dressing. Rata-rata penguatan IHSG yaitu 4,38%.

Demond menyarankan investor agar sebaiknya memilih saham yang menjadi pendorong utama indeks. Biasanya saham penggerak indeks adalah blue chips atau perusahaan berkapitalisasi besar. Tetapi dia mengingatkan bahwa investor tetap perlu berhati-hati.

"Gunakan alokasi dana yang memang untuk spekulasi, bukan dana utama investasi. Hal ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Desmond kepada Kontan.co.id, Selasa (26/9).

Baca Juga: Simak Proyeksi IHSG untuk Perdagangan Rabu (27/9)

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani menambahkan, window dressing sudah sangat identik dengan bulan Desember. 

“Berdasarkan tren historis IHSG di bulan Desember kemungkinan sangat tinggi akan ada window dressing terlepas dari kondisi global maupun domestik,” kata Arjun.

Arjun merekomendasikan buy Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dengan target harga Rp 5.750, dan Indofood Sukses Makmur (INDF) dengan target harga Rp 7.325

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×