kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   19.000   1,25%
  • USD/IDR 16.195   5,00   0,03%
  • IDX 7.164   1,22   0,02%
  • KOMPAS100 1.070   0,97   0,09%
  • LQ45 838   0,57   0,07%
  • ISSI 216   -0,45   -0,21%
  • IDX30 430   0,42   0,10%
  • IDXHIDIV20 516   -1,25   -0,24%
  • IDX80 122   0,37   0,31%
  • IDXV30 126   -0,52   -0,42%
  • IDXQ30 143   -0,58   -0,40%

Mencermati Efek Derasnya Dana Asing yang Mengalir ke Pasar Saham Indonesia


Kamis, 03 Maret 2022 / 12:40 WIB
Mencermati Efek Derasnya Dana Asing yang Mengalir ke Pasar Saham Indonesia
ILUSTRASI. Pekerja melintas di depan layar indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (11/2/2022). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

Tapi secara jangka panjang, kondisi tersebut bisa menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi dan naiknya inflasi secara global. Saat ini pun inflasi di Amerika Serikat berada pada kondisi yang tidak menggembirakan, dan dikabarkan akan segera menaikkan suku bunga.

Jika hal itu terjadi, investor ke depannya berpotensi mengalihkan investasi ke instrumen yang lebih rendah risiko seperti obligasi, deposito atau bahkan emas. "(Saham) perbankan, komoditas, masih cukup oke. Namun perlu diwaspadai karena ke depan ada potensi pengalihan investasi," jelas Dennies.

Wawan menambahkan, hal lain yang patut dicermati adalah harga-harga komoditas yang diimpor oleh Indonesia. Misalnya terkait gandum, yang pada gilirannya dapat menekan kinerja emiten-emiten yang bergantung kepada impor.

Di sisi lain, melonjaknya harga minyak dan CPO juga akan membuat pemerintah melakukan subsidi untuk meredam inflasi. "Dalam jangka panjang kenaikan inflasi dan suku bunga bisa menekan kinerja IHSG," ungkap Wawan.

Sedangkan Pandhu memperkirakan saham-saham big caps masih menjadi porsi terbesar yang bakal diburu oleh asing. Perbankan masih akan menjadi primadona. Selain market cap dan likuiditas besar, kinerja keuangan juga rata-rata masih positif sehingga banyak disukai oleh investor asing.

"Capital inflow ini juga termasuk salah satu indikator yang sering dimanfaatkan oleh pelaku pasar untuk mengetahui apakah tren masih kuat atau tidak. Jika sudah berbalik menjadi capital outflow sebaiknya lebih berhati-hati," pungkas Pandhu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×