kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menata ulang saham pilihan


Rabu, 04 April 2018 / 08:15 WIB
Menata ulang saham pilihan
ILUSTRASI. Pasar modal


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus tertekan sejak awal tahun. Indeks sudah mencatatkan penurunan sebesar 1,99%. Menyusul pergerakan indeks tersebut, sejumlah perusahaan sekuritas mulai melakukan penyesuaian (rebalancing) saham pilihan barunya atau top picks.

UOB Kay Hian salah satunya. UOB pada akhirnya mendepak saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) dari daftar saham unggulannya. Sebagai gantinya, saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) masuk sebagai top picks. Sedang top picks lainnya tak mengalami perubahan.

ERAA keluar dari daftar karena harganya yang terus naik, sekitar 70% sejak awal tahun. "Kami memutuskan untuk take profit atas saham ERAA," tulis Alexander Maragonis, analis UOB Kay Hian dalam riset, Selasa (3/4).

Sementara UOB memilih memasukkan GGRM dalam daftar top picks karena prospek kinerja emiten produsen rokok ini diprediksi lebih positif tahun ini. Sinyal prospek cerah ini terlihat pada kinerja keuangan GGRM di 2017.

Sepanjang tahun lalu, GGRM sukses membukukan laba bersih Rp 7,75 triliun, tumbuh sekitar 16% dibanding tahun sebelumnya. Realisasi tersebut setara sekitar 99,7% dari prediksi laba bersih UOB dan 103% dari prediksi konsensus. "Daya beli konsumen menengah ke bawah berpotensi meningkat karena absennya kenaikan harga," ujar Stevanus Juanda, analis UOB Kay Hian. Hal ini akan mengangkat volume penjualan GGRM tahun ini.

Selain itu, analis memprediksi, permintaan rokok bakal makin tinggi memasuki tahun politik. GGRM juga memiliki kemampuan untuk meraup pangsa pasar yang lebih besar, karena saat ini ada perubahan tren konsumsi rokok dari kretek menuju kretek filter.

Satu hal yang juga menjadi katalis positif GGRM adalah soal pembagian dividen. Yield dividen GGRM cukup menarik, sekitar 3% dan akan diterima antara tiga hingga empat bulan mendatang. Stevanus merekomendasikan beli saham GGRM dengan target harga Rp 84.500 per saham.

Small cap pilihan

Sementara Mirae Asset Sekuritas Indonesia memilih tetap mempertahankan tiga saham unggulannya. Tapi, sekuritas asal Korea Selatan ini akan menambah satu saham dari kategori kapitalisasi pasar kecil (small cap). "Kemungkinan HOKI menjadi top picks kami," ujar Taye Shim, Head of Research Mirae kepada KONTAN, Selasa (3/4).

Taye menilai, PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) bergerak di sektor yang permintaannya akan selalu ada. Apalagi, harga saham produsen beras premium ini naik sekitar 60% sejak awal tahun. Berdasarkan data RTI, saham HOKI diperdagangkan dengan PER 27,75 kali.

Namun, Taye belum memiliki target harga untuk HOKI. "Kami tengah menyiapkan ulasan saham pilihan, pekan ini dirilis," beber dia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×