kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   0,00   0,00%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Menanti Rights Issue dan Greenshoe BBNI


Rabu, 09 Juni 2010 / 10:33 WIB
Menanti Rights Issue dan Greenshoe BBNI


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Test Test

JAKARTA. Harga saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) kini semakin mahal. Hingga kemarin (8/6), harga saham bank berlogo 46 ini sudah berada di level Rp 2.400 per saham.

Harga saham BBNI ini sudah naik sebesar 17,07% apabila dibandingkan dengan saat penawaran kedua (secondary offering) pada 13 Agustus 2007 silam. Ketika itu, harga saham BBNI hanya sebesar Rp 2.050 per unit.

Dengan harga BBNI yang semakin baik ini, pemerintah berniat menjual saham opsi penjatahan lebih alias greenshoe sebesar 3,1% atau 473,84 juta saham BBNI pada semester kedua tahun ini. Tak tanggung-tanggung, pemerintah memasang target lebih besar dari sebelumnya. Kali ini, targetnya sebanyak Rp 1,2 triliun dengan harga saham minimum sebesar Rp 2.050 per unit. Padahal sebelumnya, pemerintah hanya berharap bisa meraup Rp 900 miliar hingga Rp 1 triliun saja.

BBNI juga ikut memanfaatkan momentum kenaikan harga sahamnya. Bank yang mayoritas sahamnya dikuasai pemerintah ini berencana melepas saham baru (rights issue) pada kuartal keempat tahun ini. BBNI akan menambah porsi saham publik dari 23,64% menjadi 40%.

Dari rights issue ini, BBNI berharap bisa meraup dana Rp 4 triliun hingga Rp 7 triliun. Dana ini dipakai untuk me-ngatrol rasio kecukupan modal (CAR) dari 13,1% menjadi 15% hingga 16%. Rencana ini sekaligus membatalkan niat BBNI menerbitkan surat utang senilai US$ 300 juta.

Rencana pelepasan saham greenshoe dan rights issue ini mendapat tanggapan positif dari para analis. Analis Ciptadana Securities Syaiful Adrian mengatakan, rencana itu akan membuat jual-beli saham BBNI semakin lincah. "Tentu ini akan membuat valuasi harga saham BBNI juga akan menjadi lebih baik," tambah Syaiful.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×